Penyakit tanaman oleh virus merupakan salah satu masalah dalam pertanian Indonesia bahkan di dunia. Virus tanaman menyebabkan banyak penyakit tanaman yang bertanggungjawab atas banyaknya kehilangan pada hasil pertanian baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Tobacco Mosaic Virus (TMV) menjadi virus tanaman nomor satu yang paling penting dari genus tobamovirus. Banyaknya penelitian tentang pengendalian TMV karena sulitnya pengendalian virus pada tanaman ternyata kurang memberikan hasil yang baik. Hal ini disebabkan karena persebarannya yang cepat akibat adanya vektor serta kisaran inang yang luas. Salah satu cara alternatif pengendalian TMV yaitu menggunakan ekstrak tanaman yang mengandung agen antiviral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan tanaman yang memiliki banyak kandungan antiviral di dalamnya, Artemisia annua, dalam mengendalikan TMV menggunakan model penelitian TMV, tembakau dan Chenopodium amaranticolor.
Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2020 sampai dengan Mei 2021, di screenhouse Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 unit percobaan pada tanaman tembakau dan tanaman indikator, C. amaranticolor. Percobaan dilakukan menggunakan perlakuan kombinasi 2 faktor. Faktor pertama yaitu ekstrak antiviral E1=C1= Ekstrak bunga pukul empat dan ekstrak antiviral E5=C2= Ekstrak tanaman A. annua. Faktor kedua berupa perbedaan waktu aplikasi ekstrak dengan 3 taraf; T0= 1 jam sebelum inokulasi virus, T1= bersamaan dengan inokulasi virus, T2= 1 jam setelah inokulasi virus serta terdapat kontrol positif dan kontrol negatif. Masing-masing unit memiliki 8 perlakuan dengan 5 ulangan pada tembakau dan pada C. amaranticolor terdapat 3 daun yang diuji pada setiap tanaman dengan 3 ulangan. Sehingga terdapat 40 satuan perlakuan pada tembakau dan 72 satuan perlakuan pada chenopodium. Variabel yang diamati pada tembakau (masa inkubasi, intensitas penyakit, laju infeksi, LBKPP dan Indeks penekanan penyakit, karakter agronomi) dan pada chenopodium (masa inkubasi, lesio lokal nekrotik, tingkat hambatan relatif). Analisis data menggunakan ANOVA dan dilakukan uji lanjut DMRT taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa A. annua kurang efektif jika dibandingkan ekstrak Mirabilis jalapa untuk mengendalikan TMV. Namun demikian, ekstrak A. annua tetap memberikan pengaruh dibanding tanaman tanpa perlakuan dengan hasil terbaik pada aplikasi ekstrak 1 jam setelah inokulasi virus pada unit percobaan tembakau dan perlakuan ekstrak bersamaan inokulasi virus pada unit percobaan chenopodium.