Keberadaan Indonesia yang terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama di dunia, menjadikan Indonesia sebagai kawasan yang rentan akibat terjadinya tekanan lingkungan serta bencana wilayah pesisir, salah satunya tsunami. Kawasan Pesisir Kecamatan Kuta merupakan salah satu dari banyaknya kawasan pesisir yang berada di bagian selatan Bali. Keberagaman budaya, sumber daya, dan berbagai potensi daya tarik wisata menjadikan kawasan Kecamatan Kuta sebagai salah satu titik vital penunjang perekonomian Indonesia khususnya pada sektor pariwisata. Akan tetapi, karena letak Pulau Bali yang berada pada zona subduksi yang berpotensi menghasilkan gempa besar (megathrust), kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan dengan risiko bencana tsunami tinggi. Tingginya potensi bahaya yang berbanding lurus dengan potensi kerentanan di kawasan, menjadikan kawasan ini sebagai kawasan yang memiliki urgensi tinggi untuk melakukan rangkaian tindakan mitigasi bencana.  
Berangkat dari latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian yang bertujuan mengetahui tingkat kesiapan mitigasi bencana tsunami di kawasan pesisir Kecamatan Kuta yang ditinjau dari segi mitigasi struktural maupun non – struktural. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan teknik analisis yang digunakan adalah analisis spasial, analisis skoring, analisis pembobotan, serta analisis kesiapan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kesiapan kawasan Pesisir Kecamatan Kuta dalam pelaksanaan upaya mitigasi bencana tsunami yang ditinjau dari mitigasi struktural dan non – struktural tergolong dalam kategori kurang siap dengan hasil persentase sebesar 33,3%. Hasil dari penilaian ini didasari oleh ketidaksiapan dari segi mitigasi struktural yang diakibatkan oleh keterbatasan sarana dan prasarana penunjang mitigasi bencana ditinjau dari segi kelengkapan dan kesesuaiannya dengan standar yang ditetapkan. Diiringi dengan ketidaksiapan upaya mitigasi bencana non – struktural akibat tidak tersedianya regulasi berbasis kawasan bencana tsunami pada kawasan penelitian yang berimbas pada ketidaksesuaian guna lahan serta minimnya kapasitas masyarakat dan pemerintah. Maka dari itu, diperlukan adanya peningkatan dalam pelaksanaan seluruh rangkaian upaya mitigasi bencana secara komprehensif dan lebih mendalam.

Kata kunci: bencana kawasan pesisir, mitigasi bencana, tsunami