Pandemi Covid-19 berdampak pada bisnis angkutan umum khususnya angkutan kereta api, berdasarkan data penjualan dari PT KAI (Persero) telah terjadi penurunan jumlah penumpang yang sangat signifikan dibandingkan tahun 2019. Bulan April 2020 terjadi penurunan jumlah penumpang 3.593.524 dan bulan Mei 2020 terjadi penurunan jumlah penumpang sebesar 3.278.496, penelitian ini bertujuan untuk memahami persepsi risiko yang memengaruhi sikap dan perilaku calon penumpang untuk melakukan perjalanan dengan kereta api selama masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan populasi sebesar 2.862 yaitu jumlah penumpang kereta jarak jauh pada bulan Mei 2021 sedangkan jumlah sampel yang digunakan sebesar 368 responden dari Daerah Operasi Jakarta (Daop 1) sampai dengan Daerah Operasi Jember (Daop 9). Penelitian ini menggunakan analisis berbasis SEM dengan Smart PLS, hasilnya menunjukkan bahwa persepsi resiko memengaruhi sikap untuk berpergian menggunakan kereta api begitu juga dengan Norma Subjektif dan Kontrol Perilaku memengaruhi niat bepergian menggunakan kereta api. Persepsi resiko timbul dari kecemasan karena kurangnya informasi yang diperoleh atas penanggulanggan memutus penyebaran Covid-19 di kereta api.

Kata kunci : Persepsi resiko (risk perception), kecemasan (anxiety), Transportasi Publik Kereta Api (train public transportation)