Stroberi (Fragaria sp.) merupakan salah satu jenis buah subtropik yang berasal dari Chili, Amerika Selatan dan sudah berkembang adaptif di beberapa daerah Indonesia. Stroberi termasuk ke dalam buah non-klimaterik yang memiliki umur simpan relatif pendek akibat kerusakan secara mekanis, fisiologis dan mikrobiologis. Edible coating merupakan metode pengawetan yang sangat populer dalam beberapa tahun terakhir karena efektif dalam memperpanjang umur simpan pasca panen produk segar seperti buah-buahan yang bertekstur lunak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi minyak atsiri kulit jeruk Siam Pontianak (Citrus nobilis var. Microcarpa) yang dimasukkan ke dalam edible coating berbasis sodium alginat terhadap kualitas stroberi yang ditinjau dari karakteristik fisik, kimia dan mikrobiologi selama penyimpanan suhu refrigerasi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor perlakuan variasi konsentrasi penambahan minyak atsiri kulit jeruk Siam Pontianak (0%; 0,3%; 0,5%; dan 0,7%). Penelitian ini dilaksanakan di Balitjestro, Batu dari November 2021 s.d. Juni 2022. Minyak atsiri kulit jeruk Siam Pontianak mengandung 6 senyawa aktif meliputi beta-phellandrene (0,842%); beta-pinene (2,215%); 1,6-Octadiene-7-Methyl-3-Methylen (2,845%); limonene (91,840%); linalool (0,811%); dan 3-Cyclohexene-1-Methanol (1,447%). Edible coating berbasis sodium alginat dengan variasi konsentrasi minyak atsiri kulit jeruk Siam Pontianak berpengaruh signifikan terhadap kualitas stroberi meliputi warna, kekerasan, total padatan terlarut, susut bobot, pH, kadar vitamin C, total asam tertitrasi dan total plate count kecuali kadar air. Penambahan minyak atsiri kulit jeruk Siam Pontianak sebesar 0,7% pada edible coating berbasis sodium alginat merupakan perlakuan terbaik dalam mempertahankan kualitas stroberi.

Kata Kunci :    Jeruk Keprok, Stroberi, Edible Coating, Minyak Atsiri Kulit Jeruk, Atribut Kualitas