Penulis Utama : Nazahah Fauziah
NIM / NIP : D1219033
×

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerimaan khalayak, yaitu perempuan Indonesia dalam memaknai ideologi pemujaan terhadap laki-laki bule yang terdapat pada platform YouTube, dengan menggunakan studi reception analysis kepada perempuan Indonesia yang merupakan penonton kanal YouTube Kian Amorette berjumlah 15 orang. Reception analysis dipilih dikarenakan peneliti ingin mengkaji bagaimana penerimaan khalayak terhadap konten perkawinan campur atau hubungan antarnegara yang terdapat pada platform YouTube. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis terkait poskolonialisme dalam melihat bentuk-bentuk fetisisme dari fenomena yang ada.

Beberapa alasan mengapa penelitian ini dibuat. Pertama, adanya fenomena pemujaan atau kekaguman lebih yang dilakukan perempuan Indonesia terhadap laki-laki kulit putih Kaukasia. Kedua, fenomena pemujaan terhadap laki-laki kulit putih tersebut dapat dilihat dalam platform YouTube terkait konten perkawinan campur antarnegara yang belakangan ini seolah menjadi sebuah tren di kalangan perempuan Indonesia yang memiliki pasangan dari negara lain, khususnya pasangan kulit putih dari ras Kaukasia. Ketiga, peneliti melihat bahwa fetisisme terhadap laki-laki asing juga dibentuk oleh media yang terus-menerus memaparkan orang-orang asing sehingga membuat perempuan Indonesia memiliki ketertarikan terhadap laki-laki asing.

Informan dalam penelitian ini dikategorikan ke dalam tiga kategori khalayak.  Peneliti mengkategorikan khalayak sebagaimana yang telah dirumuskan dalam acuan teoritis dalam tiga kategori khalayak berdasarkan reception analysis. Reception analysis merupakan bagian dari studi khalayak yang menekankan peran positioning sosial dalam interpretasi teks media massa. Berdasarkan model yang diturunkan dari 'sistem makna' Frank Parkin, Stuart Hall menyarankan tiga kode atau posisi interpretatif hipotesis untuk pembaca teks dalam memaknai isi media yaitu Dominant-hegemonic position, Negotiated-position, dan Oppositional counter hegemonic. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa ada 9 informan yang masuk dalam posisi dominant-hegemonic, 3 informan masuk dalam posisi negotiated, dan 3 informan yang masuk dalam posisi Oppositional. Oleh karena itu, penelitian ini membuktikan bahwa terdapat informan yang masuk dalam kategori fetisisme komoditas.

×
Penulis Utama : Nazahah Fauziah
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D1219033
Tahun : 2022
Judul : PEREMPUAN DAN FETISISME KOMODITAS
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. ISIP - 2022
Program Studi : S-1 Ilmu Komunikasi Non Reguler
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Fetisisme Komoditas, Perempuan, Perkawinan Campur, Poskolonialisme, Reception Analysis
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Drs. Adolfo Eko Setyanto, M.S.
Penguji : 1. Drs. Ign. Agung Satyawan, S.E., S.I.Kom., M.Si., Ph.D.
2. Aulia Suminar Ayu, S.I.Kom., M.I.Kom.
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.