Lesbian merupakan kaum marginal yang cukup banyak mendapatkan stigma buruk dari masyarakat. Orang dengan orientasi seksual lesbian tidak memandang agama, pendidikan maupun status sosial di dalam masyarakat. Bahkan lesbian juga menjalar pada kelompok mahasiswa yang merupakan kaum terdidik. Surakarta sebagai kota besar memiliki beberapa universitas yang cukup terkenal. Menjadikan kota ini memiliki permasalahan sosial yang kompleks kaitannya dengan fenomena lesbian di kalangan mahasiswa. Keberadaannya yang cukup masif menimbulkan kekhawatiran baru. Kekhawatiran ini muncul karena fenomena lesbian tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada di Indonesia. Tak jarang mereka memperoleh perlakuan buruk seperti dikucilkan, dihina, dan memperoleh kekerasan fisik. Kaum lesbian merupakan bagian dari masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pandangan mahasiswa heteroseksual terhadap mahasiswa dengan orientasi seksual lesbian di Surakarta. Sehingga bisa dijadikan edukasi bagi masyarakat. Harapannya masyarakat kita bisa mengantisipasi dan menyikapi dengan bijak adanya fenomena ini. Penelitian ini dapat dikaji dengan menggunakan teori stigma Erving Goffman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah naratif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih banyak orang yang menentang kaum lesbian. Sering kali mereka memperoleh stigma buruk berupa hujatan kebencian maupun kekerasan fisik. Masyarakat menentang karena tidak sesuai dengan nilai norma yang ada. Sehingga dibutuhkan toleransi yang tinggi untuk menghindari adanya sanksi sosal masyarakat.