Penelitian ini membahas penempatan narapidana yang merupakan eks tapol G30S, serta kegiatan yang dilaksanakan dalam sistem pembinaan kepada para tahanan G30S dan pengaruh pembinaan bagi para tahanan selama berada di lapas Purwokerto tahun 1968-1980. Inrehab Purwokerto yang berada dibawah koordinasi Laksusda Jateng membuat Lapas Purwokerto menjadi tempat penampungan Eks tahanan politik G30S.
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode historis meliputi Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi dan Historiografi. Pengumpulan sumber menggunakan beberapa arsip dari Inventaris arsip lapas Purwokerto, beberapa sumber diseleksi dan dipilah seperti surat Keppres no: K:519/XII/1979, Surat keterangan sakit tahanan no: K/139/Teperda/IV/1978 dan laporan bina mental. Uraian dipilih lalu diinterpretasikan melalui sumber arsip yang sudah ditentukan dan menghasilkan beberapa ulasan seperti peran dan pengaruh lapas Purwokerto bagi para tahanan G30S sehingga menghasilkan penulisan skripsi yang berkaitan dengan Lapas Purwokerto
Hasil Penelitian ini menjelaskan bahwa Lapas Purwokerto antara tahun 1968-1980 terjadi perubahan dari status rutan menjadi sebuah pemasyarakatan dengan fungsi sebagai tempat penahanan dan pembinaan bagi narapidana yang terlibat peristiwa G30S. Program kesehatan dan bimbingan rohani terhadap tahanan dilaksanakan melalui kerjasama dengan RSU Purwokerto bagi tahanan yang sakit dan jadwal bina rohani oleh Rawatan Rohani Protestan Cab. 071 Purwokerto. Lapas Purwokerto disisi lain juga melaksanakan program pelayanan kunjungan keluarga melalui surat pedoman pelaksanaan kunjungan keluarga bagi narapidana, kemandirian napi melalui surat keterangan tahanan yang bekerja di luar Pemasyarakatan Purwokerto. Terakhir yaitu lapas Purwokerto juga memberikan hak remisi bagi narapidana dan daftar penolakan grasi melalui pengeluaran surat keputusan presiden no 25/6 tahun 1978.
Kesimpulan penelitian yaitu Penempatan eks tapol G30S di lapas Purwokerto disebabkan dua hal, yaitu Inrehab Purwokert digunakan sebagai empat penahanan sekaligus pembinaan serta penempatan eks tahanan dibawah koordinasi Badan khusus yaitu Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban daerah Jawa Tengah-DIY yang berwenang menempatkan para tahanan eks G30S. Sistem pembinaan dilaksanakan melalui program pelayanan kesehatan dan bimbingan rohani sedangkan pengaruh pembinaan dilihat dari pemberdayaan para tahanan serta pemberian masa pemotongan penahanan hingga pembebasan tahanan.

Kata Kunci : Lembaga Pemasyarakatan, Tahanan Politik, Narapidana, Pembinaan, Purwokerto