×
Pepaya merupakan komoditas hortikultura yang layak dikembangkan dalam budidaya karena didukung dengan kondisi iklim tropis di Indonesia serta secara tradisional mudah dibudidayakan oleh petani. Salah satu daerah sentra yang melakukan budidaya tanaman pepaya adalah Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali. Kondisi petani pepaya di Kecamatan Mojosongo mengalami penurunan karena masalah yaitu berupa harga nilai jual pepaya yang rendah, serangan hama penyakit, dan stimulan terhadap faktor produksi berkurang, meski begitu masih terdapat petani yang masih melakukan budidaya tanaman pepaya. Hal ini tidak terlepas dari adanya motivasi petani yang masih mempertahankan melakukan budidaya pepaya. Untuk itu perlu dikaji bagaimana motivasi petani terus bertahan dalam membudidayakan tanaman pepaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor pembentuk motivasi petani dalam budidaya tanaman pepaya, mengkaji motivasi petani dalam budidaya tanaman pepaya, dan mengkaji pengaruh antara faktor-faktor pembentuk motivasi terhadap motivasi petani dalam budidaya tanaman pepaya. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive yaitu di Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. Pengambilan sampel berjumlah 70 responden dilakukan dengan proportional random sampling di tiga desa yaitu Desa Karangnongko, Desa Singosari, dan Desa Butuh. Analisis data menggunakan metode analisis regresi linear berganda menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor pembentuk motivasi antara lain adalah pendapatan berjumlah lebih dari sama dengan Rp. 10.000.000/musim tanam, pengalaman berdasarkan lama budidaya adalah selama 5-17 tahun dan pengalaman mengalami gagal panen sebanyak 1 kali, luas lahan berkisar antara 500-1.249 m2, jumlah tanggungan keluarga berjumlah 3 orang, lingkungan sosial berdasarkan jenis pihak yang mendorong melakukan budidaya pepaya yaitu petani lain, bantuan yang diberikan dalam budidaya pepaya yaitu 1 bantuan, jenis sumber informasi yang didapat mengenai budidaya pepaya yaitu petani lain, lingkungan ekonomi berdasarkan ketersediaan sarana produksi terdapat 3 sarana produksi, aksesibilitas sarana produksi menuju sumber sarana produksi dengan jarak tempuh dekat, adanya jaminan pasar dari tengkulak dan lingkungan fisik berdasarkan iklim berpengaruh dalam budidaya pepaya dan lahan cocok digunakan dalam budidaya tanaman pepaya. Petani memiliki motivasi yang tinggi dalam budidaya tanaman pepaya meliputi kebutuhan akan keberadaan, kebutuhan akan hubungan, dan kebutuhan akan pertumbuhan. Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pengalaman, luas lahan, jumlah tanggungan keluarga, lingkungan sosial dan lingkungan ekonomi dengan motivasi petani dalam budidaya tanaman pepaya sedangkan variabel pendapatan dan lingkungan fisik tidak memiliki pengaruh yang signifikan.