Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kemampuan literasi matematika mana yang lebih baik antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share (SSCS) atau model pembelajaran langsung (2) kemampuan literasi matematika mana yang lebih baik antara siswa dengan kreativitas belajar tinggi, siswa dengan kreativitas belajar sedang, atau siswa dengan kreativitas belajar rendah (3) pada masing- masing model pembelajaran, siswa dengan tingkat kreativitas belajar manakah yang mempunyai kemanampuan literasi matematika yang lebih baik pada materi barisan dan deret (4) pada masing – masing tingkat kreativitas belajar siswa, siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran manakah yang mempunyai kemampuan literasi matematika yang lebih baik pada materi barisan dan deret. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 7 Purworejo tahun ajaran 2022/2023. Sampel penelitian ini adalah 36 siswa X-7 sebagai kelas kontrol dan 36 siswa X-8 sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, metode angket dan metode tes. Uji keseimbangan rata-rata menggunakan uji-t dan uji prasyarat analisis menggunakan metode Liliefors untuk uji normalitas dan metode Bartlett untuk uji homogenitas. Analisis data yang digunakan uji ANAVA dua jalan sel tak sama, kemudian dilanjutkan uji komparasi ganda menggunakan metode Scheffe’ menggunakan tingkat signifikansi 0,05.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) siswa yang dikenai model pembelajaran SSCS memiliki kemampuan literasi matematika yang lebih baik daripada siswa yang dikenai model pembelajaran langsung, dengan rataan marginal pada model SSCS 53,6 dan model pembelajaran langsung 42,7 (2) siswa dengan kreativitas belajar tinggi memiliki kemampuan literasi matematika yang lebih baik daripada kreativitas belajar sedang dan rendah, dan siswa dengan kreativitas belajar sedang memiliki kemampuan literasi matematika yang sama baiknya dengan kreativitas belajar rendah, dengan rataan marginal kreativitas belajar rendah 39,1, kreativitas belajar sedang 43,2, dan belajar tinggi 58,1 (3) pada masing-masing model pembelajaran, siswa dengan kreativitas belajar tinggi memiliki kemampuan literasi matematika yang lebih baik daripada siswa dengan kreativitas belajar sedang dan rendah, siswa dengan kreativitas belajar sedang memiliki kemampuan literasi matematika yang sama baiknya dengan siswa berkreativitas belajar rendah (4) pada masing-masing tingkat kreativitas belajar siswa, siswa yang dikenai model pembelajaran SSCS memiliki kemampuan literasi matematika yang lebih baik daripada siswa yang dikenai model pembelajaran langsung.