Diana Putri. ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI PROGRAM LINIER DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL PESERTA DIDIK SMK SATYA KARYA KARANGANYAR. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Oktober 2022.

Kemampuan komunikasi matematis merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran matematika. Kemampuan komunikasi matematis dapat digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik terkait dengan materi yang telah diajarkan. Kemampuan komunikasi matematis terbagi menjadi 2 yaitu tertulis dan lisan. Selain kemampuan komunikasi matematis, kemampaun verbal juga merupakan bagian penting dalam mata pelajaran tidak hanya matematika. Kemampuan verbal yang baik dapat membantu peserta didik dalam memahami suatu konsep sehingga dapat menganalisis dan menyelesaikan permasalahan dengan baik serta dapat mengkomunikasikan hasil penyelesaian masalah baik secara lisan maupun tulisan.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan level kemampuan komunikasi matematis pada peserta didik kelas X DPIB SMK Satya Karya Karanganyar dalam menyelesaikan permasalahan terkait dengan Program Linear yang ditinjau dari kemampuan verbal tinggi, sedang maupun rendah pada tahun ajaran 2021/2022.

Penelitian ini merupakan penelitan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini peserta didik kelas X DPIB SMK Satya Karya Karanganyar yang berjumlah 24 peserta didik. Penentuan subjek dengan menerapkan metode purposive sampling. Subjek penelitian ini adalah 6 peserta didik kelas X DPIB SMK Satya Karya Karanganyar. Teknik pengumpulan data berupa wawancara berbasis tugas yang dilakukan sebanyak 2 kali. Validasi data yang digunakan pada penelitian ini adalah triangulasi waktu. Langkah-langkah analisis data pada penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan.

Pada penelitian ini, tingkatan level kemampuan komunikasi matematis yang memenuhi yaitu : 1) kemampuan verbal tinggi memiliki kemampuan komunikasi matematis pada tingkatan level 3; 2) subjek dangan kemampuan verbal sedang memiliki kemampuan komunikasi matematis pada tingkatan level 3; 3) subjek dengan kemampuan verbal rendah memiliki kemampuan komunikasi matematis pada tingkatan level 2.