Sawo merupakan salah satu jenis komoditas buah tropis dari sektor pertanian yang mempunyai potensi ekonomis yang cukup tinggi di Indonesia. Sawo dapat dimanfaatkan dan dikonsumsi. Sawo pada umumnya dikonsumsi sebagai buah yang segar dan digemari karena rasanya yang manis dan aromanya yang harum. Produksi sawo di Indonesia masih tergolong rendah, salah satu penyebabnya adalah terbatasnya penyediaan bibit yang berkualitas sehingga dibutuhkan teknik pemuliaan tanaman yang tepat terhadap pertumbuhan sawo. Salah satu teknik yang dapat dilakukan untuk keberhasilan perbanyakan sawo adalah melalui kultur jaringan.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Bioteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta mulai bulan Juli 2017 hingga Juli 2018. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode RAL dengan 2 faktor perlakuan, yaitu perbedaan jenis ZPT auksin (IAA dan NAA) dan sitokinin (BAP dan BA) dengan 5 kali ulangan pada masing-masing kombinasi perlakuan. Peubah yang diamati adalah waktu muncul tunas, waktu muncul akar, waktu muncul daun, panjang akar, dan jumlah daun. Data hasil penelitian kemudian dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi media tanam dan ZPT berhubungan erat dengan pertumbuhan dan perkembangan sawo. Kombinasi media WPM dengan penambahan BA 4 ppm dan BAP 4 ppm memberikan hasil yang optimal masing-masing untuk waktu muncul tunas dan daun. Penambahan IAA 0,5 ppm dan NAA 0,5 ppm memberikan hasil yang optimal masing-masing untuk waktu muncul akar dan panjang akar. Kombinasi perlakuan media dengan NAA 0,5 ppm dan BAP 4 ppm menghasilkan jumlah daun terbanyak pada eksplan sawo.