Budidaya tanaman hias memiliki peran yang penting dalam kehidupan sehari-hari, seperti: memperindah lingkungan, menyimpan cadangan air, sebagai suplai oksigen, dan sebagainya. Anggrek merupakan salah satu jenis tanaman hias yang penting di dunia. Tanaman hias seperti anggrek perlu dikarakterisasikan berdasarkan struktur morfologinya. Keberadaan dari anggrek alam dalam habitatnya mendekati angka kepunahan, sehingga diperlukan penambahan keragaman anggrek dengan dilakukan persilangan. Anggrek Vanda merupakan salah satu anggrek yang terkenal di Indonesia karena keunikannya. Anggrek Vanda memiliki keragaman yang sangat melimpah sehingga dapat meningkatkan potensi tanaman anggrek. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari karakter morfologi tanaman anggrek Vanda Hibrid (Vanda celebica x Vanda dearei) dari berbagai dosis iradiasi sinar gamma dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan vegetatif.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2020 sampai dengan Januari 2021 dan bertempat di Kampung Anggrek, Desa Plosorejo, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan tanaman anggrek persilangan Vanda celebica dan Vanda dearei hasil iradiasi sinar gamma dengan dosis 0 Gray, 10 Gray, 20 Gray, 30 Gray, 40 Gray, dan 50 Gray. Parameter pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, jumlah akar, jumlah tunas, warna daun, dan jumlah klorofil daun. Data hasil pengamatan yang diperoleh akan dianalisis menggunakan metode desktriptif dengan mengamati setiap individu tanaman dalam berbagai dosis sinar radiasi sinar gamma dengan perlakuan kontrol, dan disajikan dalam bentuk gambar boxplot untuk variabel kuantitatif dan tabel untuk variable kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggrek Vanda Hibrid (Vanda celebica x Vanda dearei) menghasilkan keragaman yang bervariasi. Dosis iradiasi Anggrek Vanda Hibrid (Vanda celebica x Vanda dearei) mampu meningkatkan keragaman pada parameter tinggi tanaman dan lebar daun. Pemberian dosis iradiasi sinar gamma tidak menyebabkan terjadinya interaksi yang nyata terhadap peubah jumlah daun. Penurunan nilai keragaman terjadi pada parameter panjang daun, jumlah akar, dan jumlah tunas. Perubahan warna daun akibat pengaruh pemberian iradiasi sinar gamma terjadi pada hampir semua tanaman. Terdapat 4 variasi warna daun yang muncul akibat perlakuan iradiasi sinar gamma, yaitu warna daun pada skala 5 Gy 7.5/6; 5 Gy 6/6.5; 5 Gy 6.5/10.5; dan 5 Gy 5.7/4. Pemberian dosis iradiasi sinar gamma 10 Gray, 20 Gray, dan 30 Gray dapat merubah daun menjadi beralur dibandingkan tanaman kontrol. Tanaman mutan memiliki kandungan klorofil yang lebih rendah dibanding tanaman kontrol (0 Gray).