Latar Belakang: Pengadilan Agama Jawa Tengah tahun 2019 menyatakan sebanyak 26,82% pasangan menikah dini. Penyebab pernikahan dini salah satunya adalah perilaku seksual pranikah akibat paparan pornografi. Salah satu provinsi dengan pengakses tertinggi tayangan pornografi adalah Jawa Tengah. Pengakses konten pornografi tertinggi berada pada kalangan siswa yaitu sebesar 4.500 pengakses. BKKBN menyatakan di Jawa Tengah terdapat 1,9% remaja laki-laki telah melakukan hubungan seks dan sebanyak 0,4% remaja perempuan melakukan hal serupa.  

Metode : Penelitian ini menggunakan metode case control dengan lokasi di SMAN 1 Surakarta. Populasinya merupakan siswa kelas 10 dan 11 dengan sampel 74 siswa lalu dibagi menjadi 2 kelompok yaitu diberi intervensi poster dan tidak. Teknik samplingnya yaitu purposive sampling dan pengambilan sampel menggunakan Hypothesis test for two population proportion dengan variabel bebas berupa paparan pornografi dan variabel terikat perilaku seksual. Penelitian dilakukan dengan kuesioner g-form dan dilakukan analisis data dengan SPSS.

Hasil: Pada responden sebanyak 74 orang yang terdiri dari 42 laki-laki dan 32 perempuan dan dibagi menjadi 2 kategori yaitu diberi intervensi poster (34 responden) dan tidak diberi intervensi (40 responden) didapatkan ada hubungan antara paparan pornografi terhadap  perilaku seksual remaja SMA pada subjek keseluruhan (p=0,000), subjek yang diberi intervensi (p=0,041), serta subjek yang tidak diberi intervensi (p=0,008). Didapatkan bahwa paparan pornografi berpeluang besar untuk meningkatkan risiko kejadian perilaku seksual pada subjek keseluruhan (OR=7,000), subjek yang diberi intervensi (OR=5,143), dan subjek yang tidak diberi intervensi (OR=8,182)

Simpulan: Terdapat hubungan dari paparan pornografi terhadap perilaku seksual secara keseluruhan dan subjek yang telah diberi intervensi maupun yang tidak diberi intervensi berupa poster. Jika telah terpapar pornografi, subjek berisiko tinggi untuk melakukan perilaku seksual.