Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas guru dalam merancang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi untuk mata pelajaran matematika. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif menggunakan metode studi kasus dengan mengumpulkan informasi terkait bagaimana guru matematika merancang pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi di MTsN 4 Magelang dengan melakukan wawancara disertai angket yang diberikan kepada guru matematika di MTsN 4 Magelang. Sampel penelitian ini adalah guru matematika di MTsN 4 Magelang dengan teknik purposive sampling sebagai teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, angket, serta dokumen. Validasi data diperoleh dari triangulasi sumber. Adapun teknik analisis data  yang digunakan berupa reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data/kesimpulan.
Simpulan dari penelitian ini adalah secara keseluruhan guru matematika di MTsN 4 Magelang dalam tahap (a) Menentukan Tujuan Pembelajaran: (1) Guru mengidentifikasi tujuan pembelajaran dengan memperhatikan analisis kebutuhan; (2) Guru mengurangi KD untuk setiap mata pelajaran dan memfokuskan pada materi yang menjadi pondasi jenjang kompetensi berikutnya. (b) Menganalisis Karakteristik Peserta Didik Dan Lingkungan: (1) Guru tidak mengidentifikasi karakteristik peserta didik berdasarkan kemampuan awal; (2) Guru mengidentifikasi lingkungan peserta didik; (3) Guru memberikan dukungan kepada peserta didik secara mental dan emosional agar menjaga peserta didik tetap terlibat dan termotivasi untuk belajar, serta membantu mereka mengatasi kecemasan dan ketakutan; (4) Guru memberikan dorongan kepada peserta didik untuk belajar dan saling mendukung sesama peserta didik Memastikan teknologi, platform, peralatan dan sumber daya yang tersedia bagi guru dan peserta didik; (5) Guru menyadari peran sebagai guru telah berubah sebagai akibat dari penutupan sekolah dan menyadari kesiapan untuk mengambil peran yang berubah ini secara fisik, intelektual, mental dan emosional; (6) Guru menyikapi segala kekhawatiran atau ketakutan untuk mengajar jarak jauh dan menyiapkan diri dengan lebih baik agar merasa lebih mampu untuk mengambil tantangan ini; (7) Guru menyiapkan sarana teknologi dan sumber daya yang tersedia yang dapat digunakan secara nyaman, dan mendapatkan akses lebih banyak terhadap teknologi yang dibutuhkan; (8) Guru menyadari kemampuan diri terhadap teknologi, mengikuti pelatihan ekstra untuk pengajaran jarak jauh jika diperlukan sesuai kebutuhan pribadi; (9) Guru menyiapkan serta membuat alat dan sumber daya sesuai dengan waktu yang tersedia dan target kurikulum yang telah ditetapkan; (10) Guru memastikan jenis dukungan apa yang diperlukan; (11) Guru melakukan komunikasi dengan kelompok guru di sekolah sendiri atau kelompok guru sejenis terkait dengan dukungan teknologi atau motivasi yang diperlukan; (12) Guru memastikan guru sudah memiliki kelompok yang akan memberikan dukungan baik dari sekolah sendiri maupun dengan guru dari sekolah lain; (13) Guru memastikan dan mencari model pembelajaran jarak jauh yang sudah berhasil dilaksanakan secara efektif selama masa pandemi yang dapat dicontoh. (b) Menentukan Strategi Pembelajaran: (1) Guru mengadakan kelas jarak jauh dan memastikan jadwal proses pembelajaran dilaksanakan, alat untuk berkomunikasi satu sama lain, mempertimbangkan biaya, pola pelaksanaan secara syncronus (pada saat yang sama) atau asynkronus (tidak pada saat yang sama) atau campuran keduanya; (2) Guru menyiapkan kegiatan dan tugas dengan cara menyederhanakan kegiatan lama atau membuat yang baru untuk dikerjakan peserta didik sendiri atau dengan bantuan dari wali murid, menyiapkan cara terbaik untuk memupuk rasa kepemilikan mereka terhadap proses belajar melalui self-direction, penemuan, penyelidikan, dan kolaborasi, memastikan berapa banyak waktu yang akan diberikan kepada mereka untuk setiap kegiatan yang akan dikerjakan baik secara individua tau dalam kelompok; (3) Guru memberikan panduan kepada peserta didik saat mereka bekerja secara individu, kelompok kecil, atau keseluruhan kelas, berkomunikasi dengan wali murid untuk meminta kerjasamanya agar dapat bekerja secara efektif bersama mereka untuk menjaga anak mereka tetap terlibat dan membuat kemajuan dalam pembelajarannya; (4) Guru memberikan jumlah pekerjaan kepada peserta didik dengan mempertimbangkan keseimbangan kesejahteraan psikososial peserta didik dengan tuntutan kurikulum dan berkomunikasi dengan wali murid untuk bekerja sama dalam mencapai keseimbangan tersebut; (5) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dapat berpartisipasi dalam pembelajaran jarak jauh. (d) Pengembangan Materi Pembelajaran: (1) Guru memastikan materi pengajaran dan pembelajaran yang dapat diadaptasikan untuk pembelajaran jarak jauh. Mencari sumber daya Pendidikan yang dapat bebas diakses dan memastikan sumberdaya tersebut berkualitas; (2) Guru memastikan bahan pengajaran berupa presentasi yang sesuai dengan materi kurikulum disiapkan dengan cara mengadopsi atau mengadaptasi dari bahan lain atau mengembangkan baru; (3) Guru menentukan cara terbaik untuk mendukung pembelajaran peserta didik dengan mencari jenis bantuan yang diberikan kepada peserta didik untuk membimbing mereka melalui berbagai tugas belajar; (4) Guru memilih saluran komunikasi yang harus digunakan secara maksimal sehingga peserta didik mendapat umpan balik secara tepat waktu. (e) Menyusun Instrumen Penilaian Pembelajaran: (1) Guru menentukan alat penilaian formatif yang efektif dilakukan dari jarak jauh untuk memberikan tanggapan rutin kepada peserta didik dan menjaga pekerjaan peserta didik agar selaras dengan tujuan pembelajaran; (2) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan refleksi apa yang mereka pelajari dan menyampaikannya kepada teman sekelas yang dapat dilakukan dari jarak jauh; (3) Guru menentukan dan membuat alat penilaian sumatif yang dapat digunakan untuk memberikan penilaian peserta didik sesuai dengan materi pembelajaran yang diberikan secara jarak jauh.

Kata kunci: implementasi, merancang PJJ, matematika, COVID-19