×
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitasimplementasi Program Jogo Tonggo di KelurahanMojosongo dalam menangani penyebaran Covid-19 diKelurahan Mojosongo. Metode penelitianmenggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakanyaitu data primer dan sekunder. Data primer diperolehmelalui wawancara dengan informan penelitian. Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen seperti buku, jurnal dan dokumen tahunan. Pemeriksa keabsahan data dilakukan menggunakan tekniktriangulasi. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif Miles dan Hurberman yang terdiri dari reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan Teori EfektivitasImplementasi oleh Riant Nugroho untuk mengetahuiefektivitas implementasi Program Jogo Tonggo dalammenangani Covid-19. Hasil penelitian diketahui bahwaefektivitas implementasi Program Jogo Tonggo di Kelurahan Mojosongo masih belum seperti yang diharapkan, yaitu diuraikan sebagai berikut: (1) Pada indikator tepat kebijakan sudah efektif, dilihat dari tiga indikator sudah terpenuhi yaitu dapat mengatasi masalah, adanya regulasi yang jelas dan program disusun oleh instansi yang memiliki wewenang, (2) Indikator tepat pelaksanaan belum efektif, dilihat dari bidang kesehatan, bidang ekonomi dan bidang hiburan yang belum efektif pelaksanaannya, (3) Indikator tepat target sudah efektif, dilihat dari empat aspek yang menjadi ukuran semuanya tersedia, yaitu masyarakatkunci utama pelaksanaan program, masyarakat siap menjadi target program, tidak adanya perselisihan program, dan program Jogo Tonggo merupakan program baru, (4) Indikator tepat lingkungan belum efektif, dilihat dari lingkungan eksternal (pandangan masyarakat) yang didapat hasil bahwa implementasi program Jogo Tonggo belum efektif, serta (5) Indikator tepat proses belum efektif, dilihat dari beberapa aspek yang menjadi ukuran belum terpenuhi yaitu aspek pada policy acceptence, yaitu banyak masyarakat yang belum memahami konsep Program Jogo Tonggo, serta pada strategic readiness, yaitu belum adanya pelaksanaan yang matang oleh masyarakat dan Satgas Program Jogo Tonggo.