×
Bacillus subtilis merupakan bakteri halotoleran yang dapat menghasilkan enzim protease dan enzim fibrinolitik selama fermentasi kecap ikan. Enzim protease dan enzim fibrinolitik yang dihasilkan bisa mempercepat waktu fermentasi kecap ikan dengan membantu menghidrolisis protein ikan menjadi peptida dan asam amino. Sejumlah faktor lingkungan seperti suhu dapat memengaruhi pertumbuhan dan enzim Bacillus subtilis. Selain itu, kehadiran kofaktor seperti piridoksal-5-fosfat (PLP) juga dapat memengaruhi pertumbuhan Bacillus subtilis. Oleh karena itu, makalah ini mengulas mengenai pengaruh suhu dan piridoksal-5-fosfat terhadap pertumbuhan Bacillus subtilis T9-05 serta mengulas pengaruh suhu terhadap enzim protease dan fibrinolitik Bacillus subtilis dari produk fermentasi ikan. Kemampuan tumbuh ditinjau menggunakan suhu yang berbeda (25,30,35,40 dan 45oC) dan konsentrasi piridoksal-5-fosfat yang berbeda (0; 0,25; 0,5; 0,75 dan 1 g L-1). Hasil penelitian menunjukkan, ?kultur Bacillus subtilis T9-05 dapat dikategorikan sebagai bakteri mesofilik karena menunjukkan nilai optimum pertumbuhan pada suhu 35oC. Suhu dapat memengaruhi aktivitas enzim dan fluiditas membran, sehingga suhu yang tidak optimal dapat menurunkan nilai pertumbuhan bakteri. Sedangkan suhu optimum untuk produksi dan aktivitas enzim protease dan fibrinolitik Bacillus subtilis dari berbagai fermentasi ikan diketahui berada pada rentang yang luas yakni 35-60oC. Mekanisme pengaturan suhu terhadap produksi protease dan fibrinolitik Bacillus subtilis adalah dengan mengatur metabolisme energi, pengambilan oksigen, sintesis protein dan perubahan sifat fisik membran sel mikroorganisme. Pada perlakukan konsentrasi PLP, pertumbuhan Bacillus subtilis T9-05 menujukan pertumbuhan tertinggi pada penambahan konsentasi 0,5 g L-1 piridoksal-5-fosfat. Piridoksal-5-fosfat (PLP) dapat memengaruhi pertumbuhan bakteri karena berkaitan erat dengan keterlibatannya membantu berbagai enzim metabolisme sehingga dapat menunjang pertumbuhan bakteri.