Aluminium merupakan material yang potensial untuk digunakan dalam inovasi pembuatan kendaraan ringan. Hal ini karena aluminium memiliki sifat yang ringan, tahan korosi dan mudah dibentuk. Proses pengelasan TIG (Tungsten Inert Gas) banyak digunakan untuk pengelasan aluminium. Akan tetapi, pengelasan TIG mempunyai beberapa masalah umum, salah satunya porositas. Porositas adalah cacat las berupa rongga atau pori-pori yang terdapat pada hasil lasan. Porositas yang terjadi akan mengakibatkan berkurangnya kekuatan sambungan lasan. Salah satu metode untuk mengurangi terjadinya porositas pada pengelasan aluminium adalah dengan diberikan getaran. Getaran dengan frekuensi rendah atau tinggi telah digunakan di bidang pengelasan untuk meningkatkan kualitas struktur pengelasan. Getaran akan menghasilkan amplitudo yang berubah-ubah sehingga jarak pengelasan akan berubah. Jarak pengelasan berpengaruh terhadap kestabilan busur las. Stabilitas busur las sebagai fungsi waktu dapat dilihat dari bentuk busur las dan ukuran lebar busur las. Kestabilan busur las meningkat seiring bertambahnya frekuensi.