ABSTRAK

Latar Belakang: Peningkatan ekspresi MMP-9 pada COVID-19 mempengaruhi peningkatan degradasi matrix ekstraseluler dan menurunkan kolagen tipe IV. Penurunan kolagen tipe IV menyebabkan pelemahan dan peningkatan ruptur korioamnion sehingga dapat menginisiasi persalinan. 

Tujuan: Menganalisis ekspresi MMP-9 pada plasenta ibu hamil dengan COVID-19 sebagai faktor risiko persalinan prematur. 

Metode: Penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian 48 subjek hamil yang terdiagnosis SARS-CoV-2 menggunakan swab Polymerase Chain Reaction (PCR) positif di RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang diambil dengan consecutive sampling. Kriteria inklusi penelitian ini adalah blok parafin plasenta subjek hamil prematur dan hamil matur dengan swab PCR positif, dalam persalinan spontan maupun operatif. Kriteria eksklusi adalah subjek hamil dengan komorbid penyakit kronis dan tidak bersedia mengikuti penelitian. Pengukuran ekspresi MMP-9 dilakukan dengan immunohistokimia antibodi anti MMP-9 di Laboratorium Patologi Anatomi Universitas Sebelas Maret menggunakan Skala Immunoreactive Score (IRS) pada bulan Agustus hingga November 2022. Data kontinyu diuji normalitas dan homogenitas data dengan uji Shapiro Wilk dan uji Lavene, diuji dengan independent t test bila data terdistribusi normal dan uji Mann Whitney bila data tidak terdistribusi normal. Analisis bivariat dengan chi square dilanjutkan Odds Ratio.

Hasil: Terdapat perbedaan signifikan ekspresi MMP-9 plasenta pada 24 subjek hamil persalinan prematur dan 24 subjek hamil persalinan matur dengan COVID-19 (p=0.017). Ekspresi MMP-9 lebih tinggi pada kelompok persalinan prematur dengan COVID-19. Hasil analisis risiko melalui tabulasi silang menunjukkan bahwa ekspresi MMP-9 plasenta dengan cut of value 5.5, sensitifitas 75% dan spesifitas 54,2% didapatkan nilai OR=3,55 dan nilai p=0.039 pada persalinan prematur.

Kesimpulan: Pada penelitian ini terdapat perbedaan peningkatan signifikan ekspresi MMP-9 pada plasenta ibu hamil dengan COVID-19 persalinan prematur dibandingkan dengan persalinan matur. Terdapat peningkatan risiko persalinan prematur 3,55 kali pada ibu hamil dengan COVID-19