FOIP (Free Open Indo-Pacific) merupakan salah satu kebijakan yang dikeluarkan Jepang pada masa pemerintahan Shinzo Abe. Konsep FOIP tersebut digunakan dengan maksud untuk menggabungkan dua wilayah laut, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, sebagai perairan yang mencerminkan kebebasan dan kesejahteraan. Namun konsep FOIP yang diimplementasikan oleh Jepang dinilai masih samar dan menimbulkan beberapa pertanyaan fundamental terkait penggunaan konsep FOIP sebagai salah satu kebijakan utama negara tersebut di kawasan Indo-Pasifik. Tulisan ini berusaha menjawab pertanyaan tentang implementasi kebijakan FOIP dengan menggunakan konsep balance of threat dan kepentingan nasional, dengan metode penulisan kualitatif. Hasil temuan dalam tulisan ini terbagi ke dalam 2 alasan, yaitu (1) Melalui strategi FOIP Jepang membentuk kekuatan multipolar melalui kerjasama aliansi bidang militer dan non-militer di kawasan dengan memanfaatkan pandangan yang sama terhadap ancaman Tiongkok untuk menahan ambisi BRI Tiongkok di kawasan Indo-Pasifik. (2) FOIP sebagai upaya dalam menjaga stabilitas kawasan sehingga tidak memunculkan ancaman bagi Kepentingan nasional Jepang dan stabilitas keamanan tatanan regional.

Kata Kunci: Strategi Free and Open Indo-Pacific (FOIP), Belt and Road Initiative (BRI), Balance of Threat, Kepentingan nasional