<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false EN-US ZH-CN X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman",serif; mso-ansi-language:EN-ID; mso-fareast-language:EN-ID;} </style> <![endif]-->

Kemoterapi pada LLA dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap induksi, tahap konsolidasi, dan tahap rumatan (maintenance). Depresi anak memiliki asosiasi yang kuat dengan penyakit kanker maupun tahapan kemoterapinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tahap kemoterapi dengan tingkat depresi pada pasien anak LLA di RSUD Dr. Moewardi. Metode: Penelitian bersifat observasional analitik dengan studi cross-sectional. Data didapatkan dengan menyebarkan kuesioner kepada pasien anak LLA di poli dan bangsal anak RSUD Dr. Moewardi pada bulan April – Mei 2022. Tingkat depresi diukur dengan menggunakan CDI. Data dianalisis secara bivariate menggunakan SPSS. Hasil: Sebanyak 30 pasien memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan masing-masing 10 pasien menjalani kemoterapi tahap induksi, konsolidasi, dan rumatan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji korelasi gamma. Terdapat korelasi antara tahap kemoterapi dengan tingkat depresi pada pasien anak LLA (p=0,032, r=-0,597). Namun, tidak terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan terakhir ibu, ataupun sosial ekonomi dengan tingkat depresi (p>0,05). Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara tahap kemoterapi dengan tingkat depresi pasien anak leukemia limfoblastik akut di RSUD Dr. Moewardi.