Meningkatnya pertumbuhan sektor industri tekstil berdampak pada peningkatan pencemaran lingkungan. Hal ini menggerakkan produsen pakaian untuk menghasilkan pakaian yang ramah lingkungan. Namun demikian, perilaku pembeli dalam produk ramah lingkungan tergolong masih rendah. Kajian pemeriksaan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan sikap dan perilaku pada pembelian pakaian ramah lingkungan berdasarkan Teori Sikap – Perilaku – Konteks. Variabel yang digunakan untuk memprediksi kesenjangan sikap perilaku adalah pengetahuan lingkungan, kepercayaan hijau, sikap lingkungan, kepuasan pelabelan, dan sensitivitas harga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling dengan 110 responden yang tersebar secara offline. Peneliti menggunakan model reflektif pada PLS-SEM. Meningkatnya pertumbuhan sektor industri tekstil berdampak pada peningkatan pencemaran lingkungan. Hal ini menggerakkan produsen pakaian untuk menghasilkan pakaian yang ramah lingkungan. Namun demikian, perilaku pembeli dalam produk ramah lingkungan tergolong masih rendah. Kajian pemeriksaan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan sikap dan perilaku pada pembelian pakaian ramah lingkungan berdasarkan Teori Sikap – Perilaku – Konteks. Variabel yang digunakan untuk memprediksi kesenjangan sikap perilaku adalah pengetahuan lingkungan, kepercayaan hijau, sikap lingkungan, kepuasan pelabelan, dan sensitivitas harga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling dengan 110 responden yang tersebar secara offline. Peneliti menggunakan model reflektif pada PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan lingkungan, green quality, dan niat beli berhubungan positif signifikan dengan perilaku pembelian pakaian ramah lingkungan.