Yogyakarta dan sekitarnya memiliki daya tarik yang kuat bagi wisatawan, baik wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini didukung dengan adanya keberagaman tujuan wisata yang terdapat di Yogyakarta. Keberagaman tersebut membuktikan bahwa Yogyakarta merupakan tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi. Persebaran kegiatan wisatawan di Yogyakarta tidak hanya terfokus pada kota Yogyakarta melainkan juga terdistribusi di Kabupaten lainnya. Kabupaten yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan adalah kabupaten Sleman. Dengan banyaknya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta dan Sleman tersebut tentunya membutuhkan fasilitas penginapan atau resor yang dilengkapi dengan fasilitas spa. Desain dengan pendekatan Biofilik dipilih untuk memanfaatkan potensi yang ada di sekitar lokasi resor serta untuk menciptakan pengalaman yang unik yang dirasakan oleh pengunjungnya. Desain Biofilik adalah desain yang berlandaskan pada prinsip biophilia, yaitu mengembalikan kedekatan manusia dengan alam, sehingga yang menjadi aspek utama adalah unsur alam. Metode perancangan meliputi identifikasi proyek, studi literatur dan preseden, kriteria desain, analisis, konsep, dan pengembangan desain. Hasil penerapan konsep desain berupa : pengolahan tapak, peruangan, massa dan tampilan, material, struktur, dan utilitas.