Munculnya teknologi printing dalam pembuatan pakaian pada pertengahan tahun 60an menyebabkan terpukulnya industri batik tradisional di Kauman Surakarta, namun dengan munculnya kesadaran dan berbagai usaha, industri batik tradisional tersebut mampu bangkit kembali. Penelitian ini bertujuan, pertama, untuk mengetahui awal pertumbuhan industri batik Kauman sampai awal tahun 1960an. Kedua, untuk mengetahui dinamika industri batik Kauman selama masa kemunduranya dari tahun 1968-1995. Ketiga, untuk mengetahui perkembangan industri batik Kauman selama periode 1995-2009.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis yang meliputi beberapa langkah yaitu heuristik (pengumpulan sumber sejarah), kritik sumber (kritik intern dan kritik ekstern), interpretasi data (analisis data), dan historiografi (penulisan sejarah). Dalam penelitian ini digunakan sumber primer berupa wawancara pelaku usaha industri batik di Kauman, arsip berupa daftar UKM batik di Kauman tahun 2009, dan surat kabar sejaman diantaranya Koran Solopos tanggal 13 Februari 2006 dan Suara Merdeka tanggal 21 Februari 1977, dan sumber sekunder berupa buku atau literatur yang berkaitan dengan topik penelitian.

Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa kejayaan industri batik Kauman di abad 19 sampai pertengahan abad 20 disebabkan oleh kebutuhan masyarakat Jawa akan sandang utama mereka berupa batik. Kemudian, munculnya pabrik-pabrik besar di bidang tekstil sejak 1968 dan masuknya gaya berbusana dari barat akhirnya memukul industri batik di Kauman sehingga banyak produsen batik yang menutup usahanya. Lalu, pada awal 2000an timbulah kesadaran dari warga Kauman untuk membangkitkan kembali kampung mereka sebagai kampung batik sehingga geliat industri batik Kauman kembali bergairah pada 2009.

Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pada awal kejayaan industri batik Kauman, hampir seluruh pendnduknya mempunyai usaha batik, lalu industri batik di Kauman mengalami kemunduran yang disebabkan oleh perubahan jaman, akhirnya industri batik Kauman mampu bangkit kembali dengan kesadaran warga dan dukungan pemerintah.