Antagonisme Jamur Endofit Bawang Merah Dari Tanah Supresif Terhadap Patogen Moler Di Brebes Jawa Tengah. Skripsi. Nur Rois Mustofa (H0718121). Pembimbing:Ir. Supyani, MP., M.Agr., Ph.D dan Prof. Dr. Ir. Hadiwiyono M.Si. Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu hasil pertanian hortikultura yang memiliki permintaan tinggi di Indonesia. Hal tersebut menyebabkan nilai ekonomis yang tinggi. Kebutuhan terhadap bawang merah yang relatif tinggi belum diimbangi dengan produktivitas bawang merah yang sesuai. Produktivitas bawang merah yang tidak tetap salah satunya dipengaruhi oleh serangan pathogen moler. Penyakit moler disebabkan oleh patogen Fusarium oxysporum f.sp. cepae dan merupakan penyakit utama pada pertanaman bawang merah yang dapat menimbulkan kerusakan berat pada tanaman. Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit moler daun terlihat menguning dengan bentuk daun meliuk atau terpelintir, gejala akhir dapat mengakibatkan kematian. Kerugian yang ditimbulkan akibat penyakit moler pada bawang merah cukup besar karena dapat menyebabkan terjadinya gagal panen. Salah satu pengendalian yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan jamur endofit yang terdapat pada bawang merah dari tanah supresif. Jamur endofit merupakan jamur yang siklus hidupnya berada di dalam jaringan tubuh tanaman, mampu membentuk koloni di dalam jaringan, dan tidak membahayakan tanaman inangnya.

Peneltian ini dilakukan pada 3 tempat. Tempat pertama Desa Sidamulya, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes untuk mendapatkan bawang merah dari tanah supresif. Tempat kedua Laboratorium Hama Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret untuk melakukan isolasi, purifikasi, identifikasi, dan uji antagonisme patogenFusarium oxysporum f.sp. cepaedan jamur endofit. Tempat ketiga Screen house Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Surakarta untuk melalukan inokulasi patogen Fusarium oxysporum f.sp. cepaedan jamur endofit.

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 6 jamur endofit yang ditemukan saat proses isolasi bawang merah dari tanah supresif. Jamur endofit yang ditemukan yaitu, Humicola sp., Gliocladium sp., Trichoderma sp., Penicillium sp., Aspergilus niger, dan Aspergilus flavus. Uji antagonisme menunjukan bahwa Gliocladium sp. memiliki daya hambat tertinggi sebesar 49,73% dan Aspergilus niger memiliki daya hambat terendah sebesar 25,62%. Jamur endofit dengan efektivitas pengendalian tertinggi adalahTrichoderma sp. sebesar 45,01% dan jamur endofit dengan efektivitas pengendalian terendah adalah  Penicillium sp. sebesar 36,78%.