Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai: (1) Latar belakang Naskah Tata Krama Mangkunegaran,(2) Makna sikap yang terdapat pada naskah tersebut setelah dikaji secara hermeneutik, (3) Nilai pendidikan karakter dalam Naskah Tata Krama Mangkunegaran, dan (4) Relevansi Naskah Tata Krama Mangkunegaran sebagai alternatif bahan ajar memahami isi teks eksposisi tentang adat Jawa di SMA.
Jenis Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan kajian hermeneutik. Sumber data dalam penelitian ini berupa alih aksara dan alih bahasa pada Naskah Tata Krama Mangkunegaran. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yakni pertimbangan pemilihan informan yang didasarkan pada kemampuan dan pengetahuan yang berkaitan dengan objek penelitian.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik analisis isi, analisis dokumen, dan wawancara informan. Uji validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber data. Teknik analisis data dilakukan dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dalam penelitian ini diantaranya: (1) Latar belakang naskah Tata Krama Mangkunegaran tidak terlepas dari masa kepemimpinan Mangkunegara VII menjadi masa-masa kemajuan di bidang budaya maupun sastra, hal ini pula yg mendasari ditulisnya naskah tersebut sebagai bukti tertulis yang memuat aturan tata krama abdi dalem di lingkungan Mangkunegaran. (2) Naskah Tata Krama Mangkunegaran dikaji secara hermeneutik dengan cara menganalisis dan menginterpretasikan terkait dengan simbol dan makna sikap abdi dalem, sehingga di dapat hasil yakni simbol dan makna dari sikap menggunakan krama inggil,  lampah dhodhok, tangan ngapurancang, sikap sembah, sesebutan, cara berpakaian, langkah dan jarak, sikap dan posisi badan. (3) Nilai Pendidikan Karakter dalam naskah Tata Krama Mangkunegaran meliputi nilai jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, bersahabat dan komunikatif, cinta damai, demokratis, peduli sosial, dan tanggung jawab. Sedangkan pada nilai hasthalaku atau delapan perilaku luhur, meliputi nilai gotong-royong, grapyak semanak, guyub rukun, lembah manah, ewuh pakewuh, pangerten, andhap asor, dan tepa slira. (4) Naskah Tata Krama Mangkunegaran relevan dengan materi ajar bahasa Jawa tingkat SMA. Ditinjau dari aspek kompetensi yang terdapat dalam pembelajaran bahasa Jawa, naskah yang memuat tentang budaya, tradisi, dan adat istiadat Jawa, dan penggambaran tata krama yang runtut dan jelas. Sehingga, siswa dapat memperluas khasanah pengetahuan terkait dengan budaya Jawa serta nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam naskah kuno.

Kata Kunci: Kajian Hermeneutik, Nilai Pendidikan Karakter, Pembelajaran Bahasa Jawa.