PERBEDAAN EKSPRESI TNF-? PADA PLASENTA PASIEN 

PREEKLAMSIA, COVID-19, COVID-19 DENGAN PREEKLAMSIA

Elita Rahmi, Muhammad Adrianes Bachnas,Nutria Widya Purna Anggraini, Eric Edwin Yuliantara, Supriyadi Hari Respati

Departemen Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret / RSUD Dr. Moewardi Surakarta

ABSTRAK

Latar Belakang : Pada kehamilan dengan infeksi Covid-19 telah terbukti meningkatkan risiko untuk luaran maternal yang tidak baik. Preeklamsia merupakan sindrom klinis kehamilan yang menyebabkan pasien rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2 sebagai Covid-19 yang mengakibatkan perubahan fungsi plasenta. Terdapat peningkatan regulasi mediator inflamasi TNF-? yang temukan pada plasenta pasien preeklamsia, plasenta pasien Covid-19 serta plasenta pasien Covid-19 dengan preeklamsia.

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, dengan rancangan penelitian cross sectional yang memiliki kelaikan etik yang dikeluarkan oleh RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan nomor 1.007/VII/HREC/2022. Populasi diambil dari semua wanita hamil yang terkonfirmasi positif Covid-19, wanita hamil dengan preeklamsia dan wanita hamil dengan preeklamsia yang terinveksi Covid-19. Dilakukan pemeriksaan imunohistokimia dengan Anti-TNF Alpha Antibody (Q34), Bioenzy untuk melihat ekspresi TNF-? kemudian dilakukan penghitungan dengan menggunakan skala Rammele. Data gambaran ekspresi TNF-? diperiksa distribusi homogenitas dan normalitasnya dengan uji Shapiro-Wilk, didapatkan hasil sampel homogen dan tidak normal sehingga analisis bivariat perbedaan ekspresi TNF-? menggunakan uji Kruskal-Wallis. 

Hasil : Didapatkan 72 sampel penelitian yang dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu 24 pasien Covid-19, 24 pasien preeklamsia, dan 24 pasien Covid-19 dengan preeklamsia. Hasil Uji Statistik didapatkan nilai p=0,024(<0>

Kesimpulan : Terdapat perbedaan yang signifikan pada ekspresi TNF-? pada pasien dengan preeklamsia dengan Covid-19, dibandingkan dengan pasien preeklamsia saja dan Covid-19. Ekspresi TNF- ? paling tinggi ditemukan pada individu dengan Covid-19 dengan preeklamsia, yang menggambarkan kondisi inflamasi yang paling berat dibandingkan kelompok lain.