Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang memiliki tujuan untuk mendeskripsikan jenis tindak tutur yang menggunakan penanda upgraders dan downgraders sebagai modifikasi internal, menjelaskan penggunaan strategi upgrading dan downgrading dalam tindak tutur, dan alasan penggunaan strategi upgrading dan downgrading sebagai bentuk modifikasi internal pada tindak tutur dalam talkshow SATGAS Covid-19. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data lisan dalam bentuk percakapan yang telah ditranskripsi. Pengambilan sumber data adalah channel Youtube Metro TV pada acara talkshow SATGAS Covid-19 di bulan Maret-Juli 2020. Data penelitian adalah dialog dalam 25 video talkshow dengan tema kesehatan. Prosedur pemerolehan data dilakukan dengan menyimak tanyangan video yang dijadikan data, kemudian, dilakukan transkripsi bentuk ortografis dan dilakukan observasi sesuai dengan klasifikasi masing-masing berdasarkan tujuan dari penelitian ini. Analisis data untuk menjawab rumusan masalah pada penelitian ini bertumpu pada teori Searle & Vanderveken (1985), Blum-Kulka, House, dan Kasper (1989), Trosborg (1995), dan Brown & Levinson (1987). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tindak tutur yang menggunakan penanda upgraders adalah sejumlah 240 data, yang terbagi ke dalam jenis tindak tutur asertif menginformasi, memprediksi, dan meyakinkan; jenis tindak tutur ekspresif memuji dan berterima kasih; jenis tindak tutur direktif meminta. Jenis tindak tutur yang menggunakan penanda downgraders dengan jumlah data sebanyak 334 data dengan klasifikasi, yaitu jenis tindak tutur direktif meminta, mengarahkan, melarang, menyarankan,memerintah, dan menghimbau; asertif menginformasi, memprediksi, dan mengingatkan; ekspresif mensyukuri dan memuji; komisif menjamin. Temuan penanda upgraders adalah 262 data yang terbagi ke dalam lima jenis klasifikasi, yaitu intensifier, adverbial intensifier, commitment intensifier, repetition, dan swear words. Temuan penanda downgraders adalah 391 data yang terbagi ke dalam 10 klasifikasi, yaitu downtoners, pronouns, modals, hesitators, interpersonal markers, hedges, tag questions, modal questions, future oriented remarks, dan  politeness markers. Selain itu, ditemukan perspektif tuturan berupa speaker-oriented perspective pada tindak tutur dengan penanda upgraders dan downgraders, serta hearer-oriented perspective pada tindak tutur yang menggunakan downgraders. Alasan penggunaan penanda upgraders sebagai modifikasi internal dengan strategi upgrading pada tindak tutur adalah memaksimalkan informasi,  sehingga mitra tutur mengetahui bahwa informasi tentang menjaga kesehatan di masa pandemi dan menaati peraturan pemerintah adalah hal penting yang harus dipahami; memberikan apresiasi yang besar kepada mitra tutur karena telah membantu memberikan informasi kesehatan untuk melawan covid-19; serta meyakinkan mitra tutur tentang prediksi bebas covid-19 berdasarkan pada fakta yang ada. Sedangkan, alasan penggunaan penanda downgraders sebagai modifikasi internal dengan strategi downgrading pada tindak tutur adalah memperhalus tuturan, sehingga tuturan yang memiliki tingkat mengancam muka yang tinggi, seperti direktif, tidak merusak muka negatif mitra tutur; serta, menyesuaikan dengan kesantunan budaya berkomunikasi yang ada di Indonesia.