Penulis Utama : Teisar Arkida
NIM / NIP : S111902011
×

Penelitian appraisal dalam wacana politik telah banyak diteliti untuk mengkaji sikap dan ideologi media terhadap isu pro-kontra. Namun demikian, pemberitaan media tentang penanganan puncak pascapandemi memiliki kecenderungan merangsang diskusi publik tentang kandidat yang layak maju pada pemilihan presiden 2024. Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji bangunan framing dalam teks berita COVID-19 untuk memahami penggunaan bahasa evaluasi dalam mengkonstruksi citra Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sebagai kandidat calon presiden 2024.

Penelitian deskriptif-kualitatif pada kompas.com dan republika.co.id dilakukan melalui analisis isi dengan menggunakan pendekatan SFL dan teori appraisal. Total sampling digunakan dalam pengumpulan data dari 6 teks berita terkemuka tentang penanganan pandemi dari periode Juli-Desember 2021. Kriteria-kriteria sampel data didasarkan pada pendekatan LSF, yaitu semua kosa kata, kelompok kata, ataupun klausa yang mengandung domain-domain interaksi dalam teori appraisal yaitu attitude, graduation, dan engagement. Data-data tersebut divalidasi memanfaatkan teknik triangulasi sumber dan dianalisis melalui metode analisis data yang terdiri dari analisis domain, taksonomi, komponensial, dan tema budaya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap aspek attitude dimanfaatkan untuk membangun kesan positif dalam teks berita. Pada kompas.com, bahasa evaluasi dalam teks berita untuk Anies lebih didominasi appreciation (+valuation), sedangkan bahasa evaluasi dalam teks berita untuk Ganjar lebih didominasi judgement (+tenacity). Graduation dalam teks berita untuk Anies lebih didominasi intensifying:infusion dan quantifying:isolation. Sementara itu, graduation dalam teks berita untuk Ganjar didominasi oleh intensifying:isolation. Engagement dalam teks berita untuk Anies dan Ganjar sama-sama didominasi oleh projecting clause.Yang menjadi pembeda adalah jumlah monogloss (Anies 22 data, Ganjar 12 data). Pada republika, bahasa evaluasi dalam teks berita untuk Anies lebih didominasi appreciation (+reaction:impact dan quality), sedangkan bahasa evaluasi dalam teks berita untuk Ganjar didominasi judgement (+tenacity) dan appreciation (+reaction:quality dan +valuation). Graduation dalam teks berita untuk Anies lebih didominasi intensifying:isolation dan quantifying:isolation. Sementara itu, graduation dalam teks berita untuk Ganjar didominasi oleh intensifying:isolation. Engagement dalam teks berita untuk Anies maupun Ganjar sama-sama didominasi oleh projecting clause tapi jumlah monoglossnya terlihat berbeda cukup signifikan (Anies 29 data, Ganjar 19 data). Berdasarkan temuan pola engagement secara komponensial dihubungkan dengan konsep piramida terbalik, bangunan framing melalui bahasa evaluasi setidaknya dapat dibagi menjadi 3: framing langsung, framing tak langsung, dan framing tambahan. Analisis framing pada kompas.com mengungkapkan bahwa Anies digambarkan sebagai sosok ambisius yang dibingkai melalui fitur +valuation, +impact, -propriety, sedangkan Ganjar digambarkan sebagai sosok yang gigih dan tulus dengan menggunakan fitur +tenacity, +inclination, dan +security. Kemudian analisis framing pada republika.co.id mengungkapkan bahwa Anies dibingkai sebagai sosok yang peduli, kompeten, dan religius melalui fitur +inclination, +capacity, +propriety, +impact dan +quality, sedangkan Ganjar digambarkan sebagai sosok yang peduli dan tegas dengan beberapa kekurangan pada kualitas keluaran menggunakan fitur +inclination, +tenacity, +quality, -quality, dan +valuation. Analisis graduation dan engagement menunjukkan kemiripan sudut pandang yang digunakan oleh kedua media dengan dominasi isolated force dan projecting source. Teks berita dalam penelitian ini memiliki kecenderungan bersifat eksposisi karena hasil analisis framing menunjukkan adanya kecenderungan pola penyusunan one-sided argument. Dihubungkan dengan konsep piramida terbalik, ditemukan bahwa graduation tidak hanya digunakan untuk memberikan kesan akurat, dan heterogloss tidak hanya menjadi alat untuk memberikan kesan objektif dalam teks berita, tetapi kedua aspek sistem appraisal tersebut juga dimanfaatkan oleh jurnalis untuk membangun dan menguatkan argumen sepihak yang didasarkan pada pernyataan jurnalis dalam lead yang cenderung bersifat monogloss. Anies Baswedan direpresentasikan melalui aspek appreciation yang merupakan penilaian terhadap benda. Temuan ini menunjukkan bahwa citra Anies lebih cenderung dibangun dengan fokus terhadap performa, pencapaian dan prestasi yang dicapai Anies. Sementara itu, Ganjar direpresentasikan melalui aspek penilaian terhadap perilaku yang disebut judgement. Artinya, citra Ganjar dibangun dengan fokus terhadap personal, sifat, dan karakternya. Ganjar yang cenderung berideologi nasionalis lebih diunggulkan citranya pada kompas.com yang memiliki ideologi pancasilais. Anies sebagai seseorang yang memiliki riwayat hidup sebagai aktivis Islam memiliki citra lebih baik pada republika.co.id yang berideologi religius islamis. Perselisihan nilai-nilai yang dibangun pada kompas.com dan republika.co.id dalam menyajikan sosok Anies dan Ganjar merupakan gambaran kondisi masyarakat Indonesia. Dalam dua versi pilpres terakhir, masyarakat Indonesia yang multikultural terpecah menjadi dua kelompok besar, nasionalis dan Islamis. Analisis framing dalam penelitian ini menunjukkan realita yang masih sejalan. Artinya, temuan framing dalam penelitian ini menunjukkan adanya potensi masyarakat Indonesia akan terpecah pada tahun 2024, mengulang sejarah pada 2014 dan 2019.

Akhirnya, kedua media tersebut memiliki kemiripan dalam hal karakteristik teks berita dilihat dari temuan dominasi penggunaan jenis attitude, graduation dan engagement. Namun demikian untuk aspek attitude, kedua media tersebut terlihat memiliki perbedaan dalam hal distribusi aspeknya dilihat dari domain atau figur politik yang diberitakan. Melalui analisis framing, terungkap bahwa jurnalis dari kedua media yang diteliti menerapkan susunan bias informasi yang tersembunyi dan kompleks yang berisi pesan berbeda berdasarkan tujuan dan ideologi masing-masing media. Terakhir, temuan dalam penelitian ini tentang klasifikasi framing berdasarkan pola komponensial engagement, pergeseran fungsi graduation dan engagement dalam susunan teks berita, serta deteksi objektifitas jurnalis melalui sudut pandang eksposisi piramida terbalik, menawarkan titik tolak untuk penelitian serupa selanjutnya, terutama untuk menganalisis framing masa-masa menjelang hingga pelaksanaan pilpres 2024.

×
Penulis Utama : Teisar Arkida
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S111902011
Tahun : 2022
Judul : APPRAISAL: CITRAAN PUBLIK FIGUR POLITIK DALAM PEMBERITAAN COVID-19 OLEH KOMPAS.COM DAN REPUBLIKA.CO.ID
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. Ilmu Budaya - 2022
Program Studi : S-2 Linguistik (Deskriptif)
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Appraisal; Framing; berita COVID-19; Pemilu 2024
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Djatmika, M. A.
2. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D.
Penguji : 1. Dr. F. X. Sawardi, M.Hum.
2. Dr. Miftah Nugroho, S.S., M.Hum.
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Ilmu Budaya
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.