Cacing Tanah Sebagai Bioindikator Kualitas Tanah Pada Berbagai Tutupan Lahan Di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Gunung Bromo, Karanganyar.

Skripsi: Muhammad Agan Nugroho (H0218037). Pembimbing: Widyatmani Sih Dewi, Purwanto. Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret-Surakarta.

KHDTK Gunung Bromo UNS memiliki jenis tanah alfisol dan keanekaragaman vegetasi yang ada di setiap tutupan lahan hal itu memberikan perbedaan jenis dan kuantitas serasah yang dihasilkan sehingga mempengaruhi kualitas tanah. Penilaian kualitas tanah penting dilakukan untuk menjaga konservasi pelestarian fungsi hutan KHDTK Gunung Bromo. Penilaian kualitas tanah memerlukan indikator yang murah, peka terhadap perubahan lingkungan dan mudah dilakukan. Cacing tanah berpotensi sebagai bioindikator kualitas tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas tanah di KHDTK Gunung Bromo dan mengevaluasi potensi keefektifan cacing tanah sebagai bioindikator kualitas tanah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif dengan pendekatan survei lapangan di enam tutupan lahan yaitu tutupan lahan Pinus, Pinus-Mahoni, Mahoni, Campuran, Tanaman Semusim dan Peremajaan Pinus. Titik pengambilan sampel tanah setiap tutupan lahan ada 4 kali ulangan dengan setiap ulangan membuat 3 monolit berukuran 25cm x 25cm x 30cm. Analisis laboratorium dilakukan di laboratorium kimia dan kesuburan tanah serta laboratorium fisika dan konservasi tanah dan laboratorium biologi dan Kesehatan tanah. Pelaksanaan penelitian pada bulan April 2021 – Desember 2021. Penilaian kualitas tanah menggunakan indikator meliputi sifat fisika kimia dan biologi tanah sejumlah 13 indikator. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan Principal Component Analysis (PCA) menggunakan aplikasi statistik untuk mendapatkan Minimum Data Set (MDS). Untuk mengetahui potensi cacing tanah sebagai bioindikator dilakukan korelasi antara MDS dengan Indeks Kualitas Tanah (IKT) yang dilanjutkan dengan analisis regresi.

Hasil penelitian didapatkan bahwa tutupan lahan berpengaruh nyata (P<0>R2 adj = 47%) dan kepadatan cacing tanah (R2 adj = 24,5%). Berdasarkan uraian diatas kepadatan cacing tanah berpotensi sebagai bioindikator kualitas tanah