Padi (Oryza sativa) merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan oleh petani. BPS (2019) menyebutkan bahwa luas panen padi di Indonesia tahun 2019 mencapai 10,68 juta hektar dan produksi beras mencapai 31,31 juta ton atau  engalami penurunan sebanyak 2,63 juta ton atau 7,75% jika dibandingkan tahun 2018. Penurunan hasil padi di Indonesia oleh pathogen Pyricularia oryzae penyebab penyakit blas menurut Wang et al. (2014) mencapai 50-90% dan keparahan mencapai 90% (Ulate et al. 2020). Pengendalian penyakit blas dilakukan dengan meningkatkan ketahanan tanaman padi. Ketahanan tanaman padi terhadap blas dapat ditingkatkan salah satunya dengan pemupukan silika. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian pupuk silica pada padi Mentik Wangi terhadap penyakit blas. Penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan konsentrasi dan waktu pemupukan yang paling tepat untuk meningkatkan produksi dan ketahanan padi Mentik Wangi terhadap penyakit blas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Juni 2021 di lahan pertanaman padi Desa Ceper, Ceper, Klaten dan Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan, Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial yang disusun dengan pola petak terbagi dan terdiri dari 2 faktor perlakuan dan 3 kali ulangan. Faktor pertama sebagai main plot yaitu waktu pemupukan silika. Waktu pemupukan silika terdiri dari 2 taraf perlakuan yaitu fase vegetatif (V1) serta fase vegetatif dan generatif (V2). Faktor kedua yaitu konsentrasi pupuk silika sebagai anak petak. Anak petak terdiri dari 4 taraf yaitu kontrol/ tanpa silika (D0), konsentrasi silika 1 g.L-1 air (D1), silika 2 g.L-1 air (D2), dan silika 3 g.L-1 air (D3). Perlakuan dikombinasikan dan diulang 3 kali sehingga terdapat 8 kombinasi perlakuan dan 24 unit percobaan. Jumlah sampel yang diamati yaitu 120 sampel dengan metode diagonal sampling. Variabel yang

diamati yaitu keparahan penyakit blas, sudut daun bendera, bobot gabah basah dan kering per rumpun. Analisis data menggunakan ANOVA (Analysis of Variances) dengan taraf kepercayaan 95% menggunakan software SPSS versi 22, dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) taraf 5%. Hubungan konsentrasi silika dengan keparahan penyakit blas dan hubungan konsentrasi silika dengan komponen hasil ditentukan dengan analisis regresi. Pengukuran kekuatan hubungan konsentrasi silika dengan keparahan penyakit blas serta konsentrasi silika dengan komponen hasil ditentukan dengan analisis korelasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi dan waktu pemupukan silika, keduanya mampu menekan keparahan penyakit blas daun dan leher malai serta dapat meningkatkan produktivitas padi Mentik Wangi. Konsentrasi pupuk silika yang paling tepat untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan padi Mentik Wangi terhadap penyakit blas daun dan leher malai adalah 3 g.L-1 air. Waktu pemupukan silika fase vegetatif saja serta fase vegetatif dan generatif dapat meningkatkan produktivitas dan ketahanan padi Mentik Wangi terhadap penyakit blas daun dan leher malai. Namun, terdapat kecenderungan aplikasi silika fase vegetatif dan generatif lebih baik dalam menekan keparahan penyakit blas daun dan leher malai dibandingkan pemupukan silika saat fase vegetatif saja.