Literasi matematika adalah kemampuan menganalisis, bernalar, memberikan gagasan dan memecahkan masalah dalam berbagai situasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi matematika peserta didik kelas VII SMPN 2 Mataram dalam memecahkan masalah persegi dan persegi panjang pada peserta didik jika ditinjau dari aspek gaya belajar.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek pada penelitian ini terdiri dari 9 peserta didik kelas VII SMPN 2 Mataram yang dikategorikan dengan tipe gaya belajar visual, auditori dan kinestetik berdasarkan angket gaya belajar. Teknik pemilihan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling. Data pada penelitian ini berbentuk suatu informasi mengenai kemampuan literasi matematika peserta didik. Pemilihan subjek dalam penelitian ini dengan angket dan pengumpulan data dalam penelitian ini dengan tes dan wawancara. Angket tentang gaya belajar diberikan kepada 33 siswa kelas VII untuk dikelompokkan sesuai dengan gaya belajar peserta didik. Kemudian, dipilih masing-masing 3 subjek dari masing-masing gaya belajar untuk diberikan tes kemampuan literasi matematika siswa dilanjutkan dengan melakukan wawancara. Triangulasi yang digunakan adalah triangulasi waktu dan analisis data yang dilakukan yaitu analisis data interaktif meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa peserta didik yang bergaya belajar tipe visual dan kinestetik memiliki kemampuan literasi matematika yang cukup baik, karena peserta didik mampu menjawab pertanyaan yang konteksnya umum, dapat menggunakan prosedur sederhana dan mampu memberikan alasan secara langsung, dapat memilih dan menerapkan strategi pemecahan masalah sederhana serta mampu bekerja secara efektif dengan model yang eksplisit untuk situasi yang konkret tetapi kompleks. Peserta didik yang bergaya belajar auditori memiliki kemampuan literasi matematika yang kurang baik karena peserta didik hanya mampu menjawab pertanyaan yang konteksnya umum, dapat menggunakan prosedur sederhana dan mampu memberikan alasan secara langsung, dapat memilih dan menerapkan strategi pemecahan masalah sederhana. Peserta didik bergaya belajar auditori kurang mampu dalam bekerja secara efektif dengan model yang eksplisit untuk situasi yang konkret tetapi kompleks.