Tesis yang berjudul Inovasi Bahan Dasar Industri Fashion Dalam Rangka Konservasi Lingkungan Studi Kasus Tumbuhan Eceng Gondok ini terdapat dua poin masalah yang dirumuskan untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu: 1) Bagaimana penggunaan tumbuhan eceng gondok  sebagai inovasi bahan dasar industri fashion dalam rangka konservasi lingkungan?. 2) Bagaimana upaya yang dilakukan agar implementasi bahan dasar dari tumbuhan eceng gondok diterima oleh pengguna fashion?.

Penelitian ini berada di lingkup ilmu kajian budaya yang membahas fenomena  kehidupan manusia yang mempergunakan fashion dari kulit hewan dan mencoba membangun pemikiran menjadi fashion yang berasal dari tumbuhan eceng gondok sebagai alternatif pilihan bahan pengganti, dan diharapkan menjadi suatu bentuk transformasi budaya baru dengan adanya pandangan teori dari Everett Rogers dan Pierre Bourdieu. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dengan studi kepustakaan.

Kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut: 1) Penggunaan tumbuhan eceng gondok sebagai inovasi bahan dasar industri fashion memiliki nilai tambah, tidak berbahaya bagi lingkungan, persediaan melimpah dan mudah untuk dibudidayakan. Dampak negatif dari industri fashion dapat diperbaiki dengan beralih ke fashion yang lebih berkualitas. 2) Penggunaan bahan dasar tumbuhan eceng gondok menjadi inovasi industri fashion dalam bentuk produk dengan memberikan nilai tambah fungsi tumbuhan dan keseimbangan lingkungan.