×
Tujuan dari penelitian ini untuk: 1) Mendeskripsikan perencanaan implementasi Paradigma Baru Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran Pendidikan Pancasila di SD Virgo Maria 1 Ambarawa; 2) Mendeskripsikan pelaksanaan Paradigma Baru Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran Pendidikan Pancasila di SD Virgo Maria 1 Ambarawa; 3) Menjelaskan kendala guru dalam implementasi Paradigma Baru Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran Pendidikan Pancasila di SD Virgo Maria 1 Ambarawa; 4) Menganalisis hasil belajar peserta didik dalam implementasi Paradigma Baru Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran Pendidikan Pancasila di SD Virgo Maria 1 Ambarawa.
Penelitian ini dilakukan melalui desain kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian ini adalah guru, peserta didik dan kepala sekolah di SD Virgo Maria 1 Ambarawa sebagai sekolah penggerak angkatan pertama yang menerapkan Kurikulum Merdeka. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling—teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis data kualitatif Creswell berbantuan program NVivo.
Hasil penelitian yaitu: 1) Perencanaan implementasi Paradigma Baru Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran Pendidikan Pancasila diawali dengan guru dan kepala sekolah menganalisis dan menentukan ATP (Alur Tujuan Pembelajaran). Tahap kedua, guru merancang kegiatan pembelajaran yang disebut dengan Modul Ajar. Hasil analisis perencanaan implementasi Paradigma Baru Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran Pendidikan Pancasila di SD Virgo Maria 1 Ambarawa menunjukkan bahwa Modul ajar Pendidikan Pancasila yang dikembangkan guru berada pada kategori baik. 2) Pembelajaran dilaksanakan melalui tiga rangkaian kegiatan yaitu pendahuluan, inti dan penutup. Hasil analisis pelaksanaan Paradigma Baru Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran Pendidikan Pancasila di SD Virgo Maria 1 Ambarawa menunjukkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi dan pelaksanaan asesmen formatif menjadi aspek yang masih kurang dalam pelaksanaanya. 3) Terdapat empat kendala guru dalam implementasi paradigma baru Kurikulum Merdeka pada pembelajaran Pendidikan Pancasila yaitu: a) Keterampilan guru dalam menyelenggaran pembelajaran berdiferensiasi belum optimal; b) Kemampuan guru mendesain asesmen formatif kurang tepat; c) Kemampuan manajeman waktu antara mengikuti pelatihan dan melaksanakan tugas mengajar belum terkoordinasi dengan baik; dan d) Belum tersedianya buku panduan peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila sehingga menjadi keterbatasan guru dalam memandu dan memaksimalkan proses belajar peserta didik. 4) Peserta didik memiliki dua jenis nilai dalam pembelajaran yaitu formatif sebagai nilai di setiap kegiatan pembelajaran dan nilai sumatif setelah seluruh kegiatan belajar dalam satu elemen. Hasil analisis kualitas penilaian peserta didik dalam implementasi Paradigma Baru Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran Pendidikan Pancasila di SD Virgo Maria 1 Ambarawa menunjukkan bahwa pelaksanaan asesmen formatif perlu dievaluasi karena kurang tepat dalam mengukur proses belajar peserta didik, sedangkan asesmen sumatif sudah mengukur capaian belajar peserta didik dengan baik.