Sejalan dengan pergeseran paradigma penilaian perusahaan dari sekedar aspek ekonomi menjadi keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, maka kajian yang mendalami faktor-faktor pendorong pengungkapan lingkungan perusahaan sangat diperlukan. Pemerintah Republik Indonesia telah mengambil berbagai kebijakan berkaitan dengan upaya peningkatan pengungkapan lingkungan perusahaan di Indonesia bagi pembangunan berkelanjutan. Salah satunya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Roadmap Keuangan Berkelanjutan tahun 2014 dan POJK 51/POJK.03/2017 menunjuk sektor perbankan untuk menginisiasi praktik pengungkapan lingkungan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris peran karakteristik direktur utama dalam menentukan pengungkapan lingkungan dari gender, usia, pendidikan formal, pengetahuan lingkungan, pengalaman menjadi direktur, pengalaman internasional, kewarganegaraan, dan narsisme pada bank umum di Indonesia.

Penelitian ini dibangun berdasarkan rerangka teori agensi dan didukung dengan teori upper echelon dalam menganalisis peranan direktur utama sebagai pemimpin. Pemimpin berperan sebagai agen untuk memenuhi ekspektasi pengungkapan lingkungan yang diharapkan prinsipal. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan dan laporan keberlanjutan bank dengan purposive sampling. Proses sampling menghasilkan data panel balanced dari 80 sampel dari 107 bank umum di Indonesia selama 9 tahun dari 2010 sampai 2018 dengan total 720 observasi. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif yang mendalam serta analisis regresi data panel untuk pengujian hipotesis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 5 variabel yaitu: gender, tingkat pendidikan, pengalaman menjadi direktur, pengalaman internasional, dan narsisme direktur utama berpengaruh positif terhadap pengungkapan lingkungan bank. Adapun usia dan pengetahuan lingkungan tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Pendidikan luar negeri dan kewarganegaraan menunjukkan pengaruh negatif. Selanjutnya, terdapat perbedaan pengaruh pengalaman menjadi direktur, kewarganegaraan, dan narsisme direktur utama pada pengamatan sebelum dan sesudah terbitnya regulasi roadmap keuangan berkelanjutan. Lebih lanjut, pengaruh pengalaman menjadi direktur terhadap pengungkapan lingkungan akan semakin kuat apabila direktur utama memiliki tingkat pendidikan pascasarjana dan sifat narsistik sementara pengaruh pengalaman internasional terhadap pengungkapan lingkungan akan semakin kuat apabila direktur utama berusia lebih muda, memiliki pengetahuan lingkungan, serta bersifat narsistik.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa direktur utama memainkan peran besar dalam memulai kegiatan pengungkapan lingkungan bank. Keputusan direktur utama sangat penting untuk mengadopsi praktik pengungkapan lingkungan yang lebih baik. Penelitian ini berkontribusi pada literatur Indonesia dengan memberikan bukti empiris tentang faktor direktur utama dalam menentukan pengungkapan lingkungan bank mengingat studi yang meneliti peran direktur utama masih terbatas. Perusahaan dapat memilih direktur utama dengan pengalaman menjabat yang memadai, pengalaman internasional yang tinggi dan sifat narsistik untuk mendukung peningkatan pengungkapan lingkungan. Berdasarkan hasil temuan, peneliti menyarankan OJK untuk mendorong perbankan memberikan kontribusi pengungkapan lingkungan yang lebih tinggi dengan memaksimalkan peran direktur utama.