Untuk mencapai upaya kesejahteraan Masyarakat dalam tragedi pasca perubahan status dalam Hutan Kalibiru, terciptalah suatu kerjasama dengan berlandaskan pada kepercayaan dan relasi atau Modal Sosial antara para pelaku kegiatan antara lain masyarakat dan institusi yang menaunginya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa motif yang mendasari perubahan status dari hutan produksi menjadi hutan lindung serta bagaimana sistem masyarakat dan organisasi saling bekerja untuk upaya kesejahteraan bagi masyarakat warga desa kalibiru. Metode yang digunakan adalah jenis Penelitian Kualitatif dengan strategi penelitian Studi Kasus dan dengan teknik pengumpulan data Wawancara, Observasi, dan Analisis Dokumen. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Modal sosial. Teknik analisis yang gunakan dalam penelitian ini adalah Teknik analisis interaktif dengan tahap-tahap: 1) pengumpulan data, 2) reduksi data, 3) penyajian data, 4) penarikan kesimpulan/verifikasi. Untuk memperoleh validitas data dalam penelitian ini menggunakan Teknik trianggulasi data. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa motif dasar perubahan status yang melatarbelakangi Kawasan Hutan Kalibiru dari “Hutan Produksi” menjadi “Hutan Lindung” adalah pada sistem pengelolaannya dan dampak lingkungannya. Upaya yang dilakukan masyarakat Kalibiru salah satunya adalah dengan menanam tanaman umbi-umbian seperti porang, kentang, dan lain sebagainya serta dengan mengembangkan ide untuk menjadikan kawasan Hutan ini menjadi kawasan wisata pendukung dari waduk Sermo Kulon Progo. Dengan mengajak serta masyarakat sekitar Desa (Dusun) Kalibiru, serta Pemerintah Desa Hargowilis untuk mengembangkan Kawasan Hutan Kalibiru yang sudah berstatus Hutan Lindung menjadi “Kawasan Wisata” dengan melaksanakan sistem Teori Modal Sosial.