Penulis Utama : Hidra Vertana
NIM / NIP : S851802014
×

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan metakognisi siswa dengan tipe kepribadian guardian, artisan, rational, dan idealists di kelas VIII SMP Negeri 3 Dawe dalam memecahkan masalah matematika pada materi sistem persamaan linier dua variabel, dan untuk mengetahui apa faktor yang membuat siswa memiliki perbedaan kemampuan metakognisi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan subjek penelitian sebanyak 10 siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Dawe tahun pelajaran 2019/2020. Prosedur pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling yang didalamnya diterapkan teknik snowball sampling. Data yang dicari adalah kemampuan metakognisi siswa untuk masing-masing tipe kepribadian. Data tersebut diperoleh melalui dua instrumen bantu yaitu tes tipe kepribadian dan wawancara berbasis tugas. Sumber data utama adalah hasil pekerjaan siswa dan hasil wawancara. Validasi data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi waktu yaitu konsistensi jawaban wawancara berbasis tugas siswa dari dua waktu yaitu tahap I dan tahap II.
Hasil penelitian yang pertama adalah memperlihatkan kemampuan metakognisi pada masing-masing tipe kepribadian siswa dalam memecahkan masalah matematika materi sistem persamaan linier dua variabel, yaitu untuk aspek pengetahuan strategi subjek dengan tipe kepribadian guardian, artisan, rational, dan idealist memperlihatkan kegiatan rehearsal dan elaboration serta dapat menjelaskan alasannya mengapa subjek melakukan kegiatan tersebut. Kemudian hanya subjek dengan tipe guardian yang memperlihatkan kegiatan organizational untuk menyelesaikan masalah secara keseluruhan dan mengerti apa yang dikerjakan, ke tiga tipe lainnya hanya melakukan kegiatan organizational untuk sebagian informasi saja. Selanjutnya aspek pengetahuan tugas bagian pengetahuan prosedural, semua subjek dapat menyelesaikan masalah dengan prosedur penyelesaian masalah yang menurutnya tepat meskipun untuk subjek artisan, rational dan idealist terdapat informasi yang tidak dilibatkan dalam pemecahan masalahnya. Kemudian untuk pengetahuan kondisional siswa dengan tipe kepribadian guardian mengetahui dirinya telah memilih prosedur yang benar dan mampu menyebutkan kapan penyelesaian yang efektif, sedangkan siswa tipe artisan, rational dan idealist menyadari penyelesaian masalah yang dilakukan kurang efektif dan siswa dengan tipe artisan dan rational mengetahui kapan penyelesaiannya menjadi efektif sementara subjek tipe idealist tidak mampu menyebutkan kapan penyelesaian menjadi efektif. Aspek berikutnya adalah pengetahuan individu mengenai keyakinan, subjek tipe guardian menunjukkan keyakinannya sepanjang penyelesaian masalahnya, dan subjek tipe artisan menunjukkan keyakinan atas ketidakberhasilan pemecahan masalahnya. Kemudian subjek dengan tipe rational dan idealist tidak mampu menujukkan keyakinannya dalam penyelesaian masalah serta dalam perhitungan yang dilakukan. Aspek pengetahuan individu mengenai kesadaran memperlihatkan bahwa semua subjek menunjukkan kesadarannya dengan menyadari apa yang diketahui dan tidak diketahui oleh subjek. Selanjutnya untuk regulasi metakognisi unsur pertama yaitu mengembangkan rencana, semua subjek mengetahui tujuannya pada pemecahan masalah, untuk tipe guardian juga mampu membuat rencana pemecahan masalah yang tepat, lalu tipe artisan mampu membuat rencana pemecahan masalah yang menurut subjek tepat, sedangkan tipe rational dan idealist tidak dapat membuat rencana pemecahan masalah. Unsur memonitor pemahaman diri juga terlihat di setiap subjek dengan empat tipe kepribadian. Unsur yang terakhir yaitu evaluasi strategi, subjek guardian mampu melakukan pengecekan pelaksanaan strategi, mampu menyebutkan strategi yang digunakan sudah efektif. Subjek artisan mampu mencari tahu kesalahan strategi yang dilakukan supaya penyelesaiannya lebih efektif namun masih teguh dengan hasil yang didapatkan sudah sesuai dengan tujuan penyelesaiannya. Subjek rational mampu mengevaluasi strategi yang telah dilakukan supaya penyelesaiannya lebih efektif namun masih menganggap hasil yang didapatkan sudah sesuai dengan tujuan penyelesaian. Kemudian subjek idealist menyadari hasil penyelesaiannya belum sesuai dengan tujuan, dan subjek tidak mampu melakukan evaluasi strategi supaya penyelesaiannya lebih efektif. Selanjutnya hasil penelitian yang kedua menunjukkan faktor yang mempengaruhi kemampuan metakognisi siswa dalam memecahkan masalah matematika kelas VIII SMP Negeri 3 Dawe antara lain bagaimana siswa dalam mengambil keputusan, dan faktor motivasi.

Kata Kunci: Kemampuan Metakognisi, Penyelesaian Masalah Matematika, Tipe Kepribadian, Sistem Persamaan Linier Dua Variabel

 

×
Penulis Utama : Hidra Vertana
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S851802014
Tahun : 2021
Judul : Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Tipe Kepribadian pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Dawe Kabupaten Kudus Tahun Ajaran 2019/2020
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2021
Program Studi : S-2 Pendidikan Matematika
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana-S851802014
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Mardiyana, M. Si.
2. Dr. Drs. Siswanto, M. Si.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.