Penadeta Petrika Cahyono. K1315036. ANALISIS PROSES BERPIKIR SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI PERSPEKTIF GENDER PADA SISWA KELAS IX. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juni 2022.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui (1) proses berpikir siswa laki – laki dalam memecahkan masalah matematika materi bangun ruang sisi datar: (2) proses berpikir siswa perempuan dalam memecahkan masalah matematika materi bangun ruang sisi datar.
Subjek penelitian ini adalah 4 orang siswa kelas IX SMP Kristen 1 Surakarta, yang terdiri dari 2 orang siswa laki-laki dan 2 orang siswa perempuan yang ditentukan melalui purposive sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan 2 cara, yaitu metode tes dan wawancara berbasis tugas yang dilakukan pada materi bangun ruang sisi datar. Validitas data dilakukan dengan triangulasi waktu. Teknik analisis data meliputi tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh bahwa (1) proses berpikir siswa laki-laki dalam memecahkan masalah matematika adalah a) Pada fase masuk, siswa laki-laki memenuhi aspek know. Siswa laki-laki juga memenuhi aspek want. Akan tetapi, aspek introduce tidak terpenuhi. b) Pada fase menyelesaikan, siswa laki-laki mampu menyelesaikan permasalahan mampu mengaitkan permasalahan dengan konsep yang di didapatkan sebelumnya. Selain itu, siswa laki-laki juga mampu menjelaskan proses penyelesaian dengan baik dan benar, serta dapat meyakinkan jawabannya. c) Pada fase meninjau ulang, siswa laki-laki mampu menyimpulkan jawabannya dan mengkaitkan jawabannya dengan apa yang ditanyakan soal, akan tetapi aspek check tidak terpenuhi. Aspek reflect terpenuhi, sedangkan siswa laki-laki tidak memenuhi aspek Extend. (2) proses berpikir siswa perempuan dalam memecahkan masalah matematika adalah a) Pada fase masuk, siswa perempuan memenuhi aspek know dan want. Akan tetapi, aspek introduce tidak terpenuhi. b) Pada fase menyelesaikan, siswa perempuan mampu menyelesaikan permasalahan. Siswa perempuan mampu mengkaitkan permasalahan dengan konsep yang sebelumnya telah didapatkan. Selain itu, siswa perempuan juga mampu menjelaskan proses penyelesaian permasalahan dengan baik dan benar. Hanya saja siswa perempuan terlihat sedikit mengalami kebingungan pada langkah awal sehingga terdapat hal yang ia rasa tidak yakin dengan jawaban yang telah ia peroleh. c) Pada fase meninjau ulang, siswa perempuan mampu menyimpulkan jawabannya dan mengkaitkan jawabannya dengan pertanyaan soal. Aspek check pada siswa perempuan terpenuhi. Aspek reflect juga terpenuhi . Akan tetapi, siswa perempuan tidak memenuhi aspek Extend