Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha pembibitan jeruk siam (Citrus nobilis) di Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo dari aspek finansial serta untuk menganalisis sensitivitas kelayakan usaha terhadap penurunan produksi bibit  dan kenaikan biaya operasional pada aspek finansial.
Metode dasar penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan analitis. Penelitian ini berlokasi di Kecamatan Kemiri Kabupaten Purworejo. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah metode purposive sampling, dimana sampel yang digunakan merupakan penangkar bibit jeruk yang memiliki usaha yang terus konsisten di periode tahun 2017-2020, memiliki data recording keuangan dan penjualan yang lengkap serta kemudahan dan kenyamanan responden dalam memberikan data. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan secara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis kelayakan finansial usaha terdiri atas analisis Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period, dan analisis sensitivitas.
Hasil analisis aspek finansial diperoleh nilai NPV sebesar 2.075.490.329,00, nilai IRR sebesar 30,75%, nilai net B/C sebesar 4,69, dan nilai payback period sebesar 4,42 tahun. Berdasarkan hasil keseluruhan analisis finansial dapat disimpulkan bahwa usaha pembibitan jeruk siam layak untuk diusahakan. Hasil analisis sensitivitas usaha pembibitan jeruk siam saat volume produksi menurun sebesar 10%, 20% menghasilkan nilai layak akan tetapi jika volume produksi menurun sebanyak 30% usaha tidak layak untuk diusahakan. Nilai laju kepekaan terhadap penurunan produksi sampai 30% menghasilkan nilai NPV, Net B/C dan IRR yang sensitif. Hal tersebut menandakan bahwa penurunan volume produksi sampai 30?rpengaruh terhadap kelayakan usaha. Sedangkan hasil analisis sensitivitas terhadap peningkatan biaya operasional sebesar 10%, 20%, dan 30% menghasilkan nilai yang layak dan nilai NPV, Net B/C dan IRR yang tidak sensitif. Hal tersebut menandakan bahwa perubahan biaya operasional yang cenderung meningkat tidak terlalu berpengaruh terhadap kelayakan usaha. Berdasarkan analisis sensitivitas dapat disimpulkan bahwa kelayakan usaha pembibitan jeruk siam di Kecamatan Kemiri sangat dipengaruhi oleh penurunan volume produksi.