Double pipe heat exchanger merupakan salah satu piranti penukar kalor yang paling popular karena kepraktisan dan kesederhanaan desainnya. Pada umumya piranti penukar kalor ini beroperasi dengan metode aliran berlawanan arah. Pada penelitian ini concentrict tube heat exchanger sebagai piranti double pipe heat exchanger disimulasikan dengan Ansys fluent CFD dengan metode aliran searah dan berlawanana arah. Simulasi dilakukan pada variasi penambahan laju aliran berdasarkan Reynolds number dari 4000-9000. Validasi dari percobaan dilakukan dengan  pendekatan perhitungan secara numerik dengan persamaan Dittus-boelter. Bedasarkan variasi tersebut diamati perbandingan bilangan Nusselt, perubahan temperatur pada inlet dan outlet, serta distribusi temperatur untuk metode aliran searah dan berlawnaan arah. Untuk menganalisis lebih jauh fenomena pertukaran kalor pada concentric tube heat exchanger dari data hasil simulasi dilakukan analisis hasil kontur dan vektor aliran untuk mengamati perilaku aliran dan fenomena yang memperngaruhi proses pertukaran kalor pada piranti concentric tube heat exchanger. Pada hasil Nusselt number hasil simulasi dan Nusselt number hasil perhitungan dengan pendekatan Dittus-boelter ditemukan rata-rata ketidaksesuaian sebesar 21.9%. Berdasarkan hasil analisis diatas ditemukan daerah kritis yaitu pada daerah pipa dalam yang mengalami kontak langsung pertama kali dengan fluida panas masuk. Pada daerah kritis ini juga ditemukan perubahan proses perpindahan kalor cukup signfikan yang ditandai dengan perubahan distribusi temperatur yang derastis. Hasil simulasi dan analisis data ditunjuukkan dalam laporan tugas akhir ini. Pada hasil rata-rata temperatur yang biasanya digunakan sebagai faktor penentu propertis fluida, ditemukan bahwa pada variasi bilangan Reynolds 7000 memiliki rata-rata temperatur yang tertinggi. Lebih jauhnya dikemukakan pembahasan dan kesimpulan berdasarkan data yang telah didapat. Pada penelitian ini ditemukan bahwa koefisien pertukaran kalor konveksi terbesar untuk metode aliran searah dan berlawanan arah secara berturut-turut adalah 4454,8 W/m2K dan 4271,7 W/m2K.