Penderita stroke meningkat, 25-30 penderita per mil dengan kecacatan defisit motor 50%. Terapis mengidentifikasi kondisi otot secara konvensional dengan pendekatan subjektif terutama pada pasien post-stroke melalui pengukuran otot flexor carpi radialis. Belum ada pengukuran otot flexor carpi radialis dalam tindakan intervensi selama dilakukan rehabilitasi. Penelitian ini bertujuan membandingkan kekuatan otot flexor carpi radialis pada gerakan menggenggam antara pasien post-stroke dan individu normal melalui pemanfaatan sinyal EMG menggunakan tools Bitalino. Pengukuran otot flexor carpi radialis pada pasien post-stroke dan individu normal masing-masing sebanyak 3 subjek. Kuat genggam otot palm menggunakan hand grip dynamometer dan tegangan otot flexor carpi radialis memanfaatkan amplitudo sinyal EMG dengan Bitalino. Tegangan otot yang diukur berdasarkan time domain dan frequency domain. Tahap akuisisi raw sinyal EMG, signal pre-processing meliputi filtering, windowing, rectification dan smoothing. Tahap ektraksi sinyal EMG menggunakan software Matlab dengan bandpass filter pada frekuensi cut-off di bawah 30 Hz dan di atas 600 Hz, sampling rate 1000 Hz. Statistik Savitz-Golay pada tahap smoothing untuk mendapatkan sinyal lebih presisi. Perbandingan antara pasien post-stroke dan individu normal terhadap kuat genggam diperoleh range 3,1 - 11,4 kg (27,4 – 34,7 kg). Pengukuran sinyal EMG pada time domain meliputi IEMG 7,526 – 10,703 µV (42,646– 111,537 µV), MAV 3,763– 5,349 µV (21,312– 55,741 µV), SSI 22,016 – 33,663 µV (123,432 – 748,777 µV), VAR 16,840 – 120,063 µV (617,163 – 3.743,884 µV), RMS 4,103 – 10,995 µV (24,837 – 61,172 µV), WL 138,597 – 897,122 µV (2.574,390 – 2.859,188 µV), frequency domain meliputi MNF 0,006 – 0,095 µV (0,010 – 0,032 µV), MDF 0,001 – 0,046 µV (0,001 µV). Adanya perbedaan kuat genggam antara pasien post-stroke dan individu normal. Bitalino dapat mengukur sinyal EMG pada otot flexor carpi radialis dengan presisi.