Penulis Utama : Abidah Agnia Qalby
NIM / NIP : G0018003
×

Latar Belakang: Neuropati diabetikum merupakan salah satu komplikasi DM yang paling sering terjadi. Komplikasi ini seringkali terdiagnosis ketika sudah disertai dengan tanda-tanda pre-ulseratif akibat diagnosis yang lebih lambat dari onset sebenarnya sehingga pasien kehilangan kesempatan untuk melakukan pencegahan dan perawatan lebih dini. Beberapa faktor risiko neuropati diabetikum yang tidak dapat dimodifikasi namun mudah teridentifikasi adalah usia, jenis kelamin, serta durasi penyakit DM tipe 2. Perlu dilakukan intervensi yang efektif dan efisien untuk mencegah atau menunda kejadian neuropati diabetikum. Deteksi dini berpeluang besar untuk mencegah perburukkan kualitas hidup pasien akibat neuropati diabetikum. Salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya neuropati diabetikum adalah Toronto Clinical Neuropathy Score (TCNS). Kelebihan instrumen ini adalah murah, valid, penggunaannya sangat sederhana, non-invasif, dan cepat dilakukan.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada peserta prolanis dari salah satu puskesmas yang mewakili setiap kecamatan di Kota Surakarta. Pengambilan data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sampel yang didapatkan sebanyak 75 orang. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi rekam medis, serta beberapa pengukuran dan pemeriksaan. Data yang diperoleh akan dianalisis multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda.

Hasil: Hasil uji regresi logistik berganda menunjukkan bahwa usia (p= 0,008) dan durasi penyakit DM tipe 2 (p= 0,023)memiliki hubungan yang signifikan terhadap neuropati diabetikum. Usia memiliki nilai OR sebesar 102,89 (95% CI OR : 3,298-321,011) yang mengartikan bahwa usia 50-60 tahun berisiko menderita neuropati diabetikum 102,89 kali lebih tinggi dibandingkan dengan usia 40-49 tahun. Adapun nilai OR durasi penyakit DM tipe 2 adalah 15,046 (95% CI OR : 1,463-154,744) yang mengartikan bahwa durasi 11-20 tahun berisiko menderita neuropati diabetikum 15,046  kali lebih tinggi dibandingkan dengan durasi 1-10 tahun. 

Simpulan: Terdapat hubungan antara usia dan durasi penyakit DM tipe 2 dengan neuropati diabetikum.

 

×
Penulis Utama : Abidah Agnia Qalby
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : G0018003
Tahun : 2022
Judul : Hubungan Usia, Jenis Kelamin, dan Durasi Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Nilai Deteksi Dini Neuropati Diabetikum
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. Kedokteran - 2022
Program Studi : S-1 Pendidikan Dokter
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Usia, Jenis Kelamin, Durasi Penyakit DM Tipe 2, Neuropati Diabetikum, TCNS
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr.Agung Susanto, dr., Sp.PD-KGH., FINASIM
2. Balgis, dr, Msc CM-FM, Sp.Ak, AIFM
Penguji : 1. Dr.Sumardiyono, S.KM., M.Kes.
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Kedokteran
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.