Sanitasi merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Pengelolaan layanan sanitasi air limbah domestik menjadi salah satu permasalahan yang masih terjadi di Kelurahan Semanggi Kota Surakarta dikarenakan collaborative governance yang belum maksimal dilakukan untuk mengelola permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas collaborative governance dalam pengelolaan layanan sanitasi air limbah domestik di Kelurahan Semanggi Kota Surakarta. Kajian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang dilakukan di Kelurahan Semanggi Kota Surakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan studi dokumentasi. Teknik purposive sampling digunakan dalam pemilihan informan.Validasi data dilakukan menggunakan triangulasi sumber Analisis data menggunakan model analisis interaktif Miles dan Hubberman. Penelitian ini menunjukkan bahwa proses collaborative governance telah dilakukan dan tersedia hasil sementaranya berupa konstruksi IPAL Komunal. Penelitian ini dianalisis menggunakan proses collaborative governance menurut Ansell dan Gash serta dua item efektivitas collaborative governance yaitu distributive accountability/ responsibility (pembagian akuntabilitas/ responsibilitas) dan access to resources (akses terhadap sumber daya) dari 8 item teori De Seve. Proses collaborative governance telah dilakukan mulai dari dialog tatap muka sampai dicapainya hasil sementara berupa IPAL Komunal, pembagian akuntabilitas/ responsibilitas telah dilakukan oleh semua stakeholders tetapi terdapat kekurangan dalam struktur jaringan sebagai penjelas hubungan moral dan profesional antar stakeholders serta belum ditunjukkannya kesinambungan responsibilitas dan akuntabilitas. Akses terhadap sumber daya keuangan dan teknis telah menunjukkan ketersediaan dan kecukupan, sedangkan akses terhadap sumber daya manusia dan informasi masih menunjukkan kekurangan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa efektivitas collaborative governance belum tercapai dalam pengelolaan layanan sanitasi air limbah domestik di Kelurahan Semanggi Kota Surakarta dan masih dibutuhkannya keseimbangan dalam pembagian akuntabilitas/ responsibilitas dari dokumen tertulis dan praktik pengelolannya, serta masih diperlukannya sosialisasi secara mendalam dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta kualitas pengelolaan layanan sanitasi air limbah domestik.

Kata Kunci: collaborative governance; efektivitas; air limbah domestik