Dimetil Eter (CH3OCH3) merupakan bahan bakar multi-source (dapat diproduksi dari banyak sumber), salah satunya biomass cangkang sawit yang mempunyai peranan penting sebagai subtitusi LPG, penurunan impor LPG sebesar 30% dan pemanfaatan hasil samping produksi Crude Palm Oil (CPO). Pembangunan pabrik dimetil eter bertujuan memenuhi kebutuhan dalam negeri yang semakin meningkat 4,9% yang dapat meningkatkan pendapatan serta menghemat devisa negara dari sektor industri, maka dirancang pabrik ini dengan kapasitas 40.000 ton/tahun. Pabrik direncanakan berdiri di KEK Arun, Lhokseumawe, Provinsi Aceh pada tahun 2024.

Tahapan proses produksi dimetil eter meliputi pembentukan gas sintesis melalui gasifikasi, sintesis metanol, pemurnian metanol, dehidrasi metanol dan pemurnian dimetil eter. Pembentukan dimetil eter dengan specific consumption sebesar 2,4 kg cangkang sawit/kg produk dan menghasilkan 0.0756 kg ash/kg produk. Syngas hasil gasifikasi direaksikan di reaktor sintesis fixed bed multitube menggunakan katalis Cu/ZnO/Al2O3 pada suhu 250oC dan tekanan 50 bar lalu dimurnikan untuk mendapatkan metanol 99,66%. Selanjutnya direaksikan di reaktor dehidrasi pada suhu 250oC dan tekanan 20 bar untuk menghasilkan produk utama yaitu Dimetil Eter (DME).

Unit pendukung proses pabrik meliputi unit pengadaan air (101.9 m3/per ton produk), saturated steam dengan tekanan 10 bar dan suhu 190°C (1,14 per ton produk), udara tekan (23,2 m3/per ton produk), tenaga listrik (520,35 kWh/ton produk) serta bahan bakar boiler dan generator (0,07329 per ton produk). Pabrik juga didukung laboratorium yang mengontrol mutu bahan baku dan produk serta memonitor limbah buangan pabrik.

Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan struktur organisasi line and staff. Pembagian jam kerja terdiri dari karyawan shift dan non- shift. Karyawan non shift bekerja selama 8 jam per hari dan 5 hari kerja dalam satu minggu. Karyawan shift terbagi menjadi 4 kelompok dengan 3 macam shift. Jumlah karyawan yang diperlukan dalam pengoperasian pabrik ini sejumlah 79 pekerja dengan 3,7 man-hour/kg produk.

Bahan baku yang diperlukan yaitu cangkang sawit dengan harga Rp. 1.500/kg, dan katalis Cu/ZnO/Al2O3 Rp 96.538/kg. Produk akan dijual dengan harga Rp 7.000/kg. Analisis profitabilitas secara non-discounted menunjukkan nilai PBP (Payback Period) selama 6 tahun, Cummulative Cash Ratio (CCR) sebesar 2,5, Rate of Return on Investment (ROROI) sebesar 15%, dan Cummulative Cash Position (CCP) sebesar Rp. 369.926.687.303,22. Jadi dari segi ekonomi, pabrik ini layak didirikan.