Latar Belakang: Pada akhir tahun 2019 COVID-19 pertama kali ditemukan dan menjadi salah satu peristiwa yang mendapatkan perhatian dari seluruh dunia. Penyebarannya yang cepat menyebabkan tingginya angka mortalitas dan morbiditas dari COVID-19. Pada kehamilan terjadi perubahan sistem imun, yang menjadikan infeksi COVID-19 berisiko lebih tinggi tinggi dibandingkan populasi tidak hamil. Keadaan ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 diduga mempengaruhi kondisi klinis dari ibu dan janin. Pemilihan metode persalinan didasarkan pada indikasi medis ibu dan janin. Pada pandemi COVID-19 terjadi peningkatan persalinan seksio sesarea dibandingkan sebelumnya. Risiko terjadinya kemungkinan transmisi vertikal dari ibu ke janin menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian. Berdasarkan uraian diatas, peneliti berniat untuk menganalisis peningkatan risiko transmisi vertikal pada kehamilan dengan COVID-19 antara persalinan pervaginam dan seksio sesarea.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengam menggunakan data sekunder. Penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan risiko transmisi vertikal pada kehamilan dengan COVID-19 antara persalinan pervaginam dan seksio sesarea. Sampel penelitian ibu hamil terkonfirmasi COVID-19 melahirkan dan bayi yang dilahirkan di RSUD Dr. Moewardi.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian dengan uji chi square yang telah dilakukan koreksi (continuity correction) didapatkan nilai p = 0,023 (p<0>Simpulan: Terdapat hubungan antar pemilihan metode persalinan dengan kejadian COVID-19 neonatu