×
Aseton merupakan salah satu bahan kimia yang banyak digunakan oleh beberapa industri kimia terutama pada industri kosmetik sebagai bahan baku nail remover (penghilang cat kuku), selain itu aseton juga digunakan dalam industri cat, pelapisan, pernis, dan sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, Indonesia masih mendatangkan Aseton dari negara lain seperti: Amerika Serikat, Belanda, Cina, Korea, Jepang, Malaysia, dan Singapura. Permasalahan ini harus segera diatasi, agar Indonesia tidak bergantung pada negara lain dalam pemenuhan kebutuhan dalam negerinya. Pabrik aseton dirancang dengan kapasitas produksi 30.000 ton/tahun yang beroperasi pada tahun 2024 di Cilegon, Jawa Barat.
Pembuatan aseton membutuhkan bahan berupa 36.306,02 ton Isopropil Alkohol dengan kemurnian Isopropil Alkohol 87,4%. Reaksi pembentukan aseton pada fase gas-gas terjadi secara endotermis dengan katalis Cu-Pt. Aseton dihasilkan dari reaksi dehidrogenasi Isopropil Alkohol pada kondisi 350°C dan tekanan 2 atm dalam reaktor fixed bed multitube. Kondisi reaktor adalah nonisotermal dan nonadiabatis serta menggunakan media pemanas berupa flue gas. Konversi di reaktor sebesar 96%. Pemurnian produk menggunakan kondensor parsial dan kolom disitilasi sehingga diperoleh aseton dengan kemurnian 99,6%.
Unit pendukung proses pabrik meliputi unit pengadaan air (pendingin, sanitasi dan umum), udara tekan, listrik, bahan bakar dan pengolahan limbah. Air yang bersumber dari PT Krakatau Tirta Industri dengan kebutuhan 3,94 m3/ton produk. Pengadaan udara tekan sebesar 17,27 m3/ton produk. Pengadaan tenaga listrik sebesar 27,72 kW/ton produk. Pengadaan bahan bakar untuk furnace sebesar 28,41 kg gas alam/ton produk dan bahan bakar untuk generator sebesar
0,593L solar/ton produk. Pabrik ini didukung oleh laboratorium untuk mengontrol mutu bahan baku, produk, serta limbah sesuai spesifikasi yang diinginkan.
Pabrik berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan jam kerja karyawan yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Jumlah karyawan sebanyak 109
pekerja dengan 3,95 manhour/ton produk.
Hasil analisis ekonomi menyimpulkan pabrik ini layak didirikan. Analisis profitabilitas non-discounted menunjukkan nilai Payback Period selama 1,51 tahun, Cummulative Cash Ratio sebesar 3,83, Cummulative Cash Position sebesar Rp 1.319.754.166.247,70, dan Rate of Return on Investment sebesar 66,19%. Berdasarkan analisis profitabilitas discounted diperoleh nilai Discounted Payback Period selama 1,86 tahun, Present Value Ratio sebesar 2,15, Net Present Value sebesar Rp 462.263.859.501,73. Discounted Cash Flow Rate of Return sebesar
28,50%. Evaluasi resiko dalam perhitungan profitabilitas didapatkan nilai Break
Event Point (BEP) sebesar 40,12% dan Shut Down Point (SDP) sebesar 21,07%.
Pabrik ini juga menerapkan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja bagi para karyawan. Hal ini dilakukan untuk mecipatakan kondisi yang aman bagi lingkungan kerja, tenaga kerja maupun peralatn proses demi tercapainya zero accident.