Teh sebagai salah satu komoditas ekspor Indonesia memiliki beragam jenis, teh hitam ortodoks dari PT. Perkebunan Nusantara VIII Unit Rancabali Kabupaten Bandung merupakan satu diantaranya. Nilai ekspor teh hitam belakangan ini mengalami penurunan, salah satu penyebabnya adalah penurunan mutu dari bubuk teh hitam ortodoks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses produksi, pengendalian mutu, batas kendali, faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan mutu, dan usulan tindakan perbaikan. Metode penelitian ini adalah deskriptif, penentuan lokasi penelitian yaitu di PT. Perkebunan Nusantara VIII Unit Rancabali Kabupaten Bandung, dengan key informant yang ditentukan secara purposive. Analisis data primer dan sekunder menggunakan alat analisis peta kendali p-chart, x ?-chart dan R-chart untuk mengetahui batas toleransi variabel dan diagram sebab akibat dalam mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kerusakan. Usulan tindakan perbaikan kemudian dirumuskan untuk diterapkan oleh PT. Perkebunan Nusantara VIII Unit Rancabali Kabupaten Bandung. 

Proses produksi teh meliputi penerimaan bahan baku, pelayuan, penggilingan, oksidasi enzimatis, pengeringan, sortasi, pengepakan, dan penyimpanan, serta pengangkutan. Penelitian ini berfokus pada proses penerimaan bahan baku, pelayuan, oksidasi enzimatis, dan pengeringan karena proses tersebut memiliki risiko penurunan mutu yang lebih besar. Upaya perusahaan guna mengendalikan mutu teh hitam ortodoks adalah dengan melakukan analisis pucuk layak olah, mengukur MC layu, mencatat durasi fermentasi, dan mengukur MC kering. Hasil p-chart analisis pucuk layak olah berada dalam batas kendali dengan nilai UCL 0,672; CL 0,522; dan LCL 0,372. Hasil analisis  x ?-chart dan R-chart pada MC layu berada di luar batas kendali, perlu dilakukan revisi dan didapatkan hasil untuk x ?-chart nilai UCL 56,66%; CL 56,56%; dan LCL 56,47%. R-chart MC layu didapatkan nilai UCL 0,23%; CL 0,08%; dan nilai LCL 0%. Hasil analisis x ?-chart durasi fermentasi berada di luar batas kendali dan R-chart berada dalam batas kendali. -chart durasi fermentasi perlu dilakukan revisi dan didapatkan nilai UCL 108,94 menit; CL 104,11 menit; dan LCL 99,28 menit dan untuk R-chart durasi fermentasi didapatkan nilai UCL 19,44 menit; CL 9,7 menit; dan LCL 2,23 menit. Hasil analisis x ?-chart MC kering berada dalam batas kendali dan R-chart berada di luar batas kendali. x ?-chart MC kering didapatkan nilai UCL 3,01%; CL 2,62%; dan nilai LCL 2,23% dan untuk R-chart setelah direvisi didapatkan nilai UCL 1,58%; CL 0,79%; dan nilai LCL 0%. Hasil analisis peta kendali yang berada di luar batas kendali dianalisis dengan diagram fishbone, dengan faktor manusia, bahan baku, mesin, dan lingkungan berpengaruh terhadap penurunan mutu teh hitam ortodoks. Usulan tindakan perbaikan faktor manusia: pembuatan manual mutu berbasis kinerja, pembinaan terhadap karyawan mangkir; faktor bahan baku: peningkatan pengawasan mandor petik, pelaksanaan sortasi di lapangan, penerapan prosedur pasca panen; faktor mesin: perawatan mesin secara rutin dan optimal, perencanaan berdasar risiko tertinggi ke risiko terendah; faktor lingkungan: manipulasi cuaca dan suhu proses pelayuan dengan memberi tanaman pelindung kebun teh, serta proses pengeringan dioptimalkan dengan menutup ruangan agar tidak terpapar udara lembab.