Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan abstraksi matematis siswa dengan  tipe kepribadian ekstrovert dan introvert dalam menyelesaikan soal cerita pada topik teorema pythagoras.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan subjek penelitian terdiri atas 8 siswa dari dua kelas yaitu, kelas Turki dan kelas Brunei Darussalam MTs. Mada Nusantara Jepara. Pemilihan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian dipilih berdasarkan hasil tes angket kepribadian siswa ekstrovert dan introvert. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah 1) metode observasi atau pengamatan, 2) tes kemampuan abstraksi matematis, 3) Angket kepribadian siswa ekstrovert dan introvert, 4) metode wawancara. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi metode. Jika hasil tes tertulis dan wawancara sama maka data dikatakan valid, namun jika hasil tes tertulis dan wawancara tidak sama maka data tersebut dikatakan tidak valid. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model interaktif menurut Miles & Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Kemampuan abstraksi matematis siswa dengan tipe kepribadian ekstrovert memenuhi 3 level abstraksi matematis, yaitu:  pada level 1 (perceptual abstraction), terlihat siswa ekstrovert membaca soal dengan bersuara, mampu meyebutkan segala informasi yang diketahui dan yang ditanyakan pada soal secara lengkap, serta mampu mengenali materi yang berhubungan dengan soal yang dihadapi. Pada level 2 (internalization), terlihat siswa ekstrovert mampu menuangkan idenya dengan membuat gambar yang tepat dan berdasarkan gambar siswa ekstrovert mampu menentukan penyelesaian masalah yang belum diketahui dari informasi soal. Pada level 3 (interiorization), siswa yang memiliki kepribadian ekstrovert mampu menghubungkan hasil penyelesaian masalah yang telah dibuat sebelumnya ke dalam konsep penyelesaian yang baru dengan runtut dan jelas. Pada level 4 (second level of interiorization) siswa ekstrovert mampu menjelaskan solusi kegiatan sebelumnya ke dalam bentuk kalimat kesimpulan tetapi solusi yang disebutkan salah, hal ini karena siswa ekstrovert tidak mengecek ulang pekerjaannya dan meyakini kebenaran hasil pekerjaannya; 2) Kemampuan abstraksi matematis siswa dengan tipe kepribadian introvert memenuhi 4 level abstraksi matematis, yaitu:  pada level 1 (perceptual abstraction) terlihat siswa introvert membaca soal dalam hati, mampu meyebutkan informasi yang diketahui dan yang ditanyakan pada soal secara lengkap dan detail, serta dapat mengetahui materi yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi. Pada level 2 (internalization), terlihat siswa introvert mampu membuat gambar dan mampu menentukan penyelesaian masalah yang belum diketahui pada gambar dengan konsep yang tepat. Pada level 3 (interiorization), terlihat siswa introvert mampu menata ulang kembali hasil konsep yang didapat sebelumnya ke dalam konsep penyelesaian masalah yang baru. Pada level 4 (second level of interiorization) siswa introvert mampu menyebutkan solusi akhir kegiatan sebelumnya menjadi bentuk kalimat kesimpulan yang benar, karena siswa introvert dapat mengecek ulang dan meyakini kebenaran hasil pekerjaannya.