Di Indonesia , batik sudah banyak di buat di berbagai daerah. Namun di jaman sekarang ini mulai bermunculan motif motif baru yang disebut dengan batik modern
, lebih berpacu pada masa kini dan juga minat dari masyarakat pada jaman sekarang. Penulis akan menggunakan salah satu motif tenun tradisi di Indonesia, yaitu tenun Mbojo sebagai sumber ide motif dari batik tulis. Kain tenun mbojo merupakan salah satu bentuk budaya khas nusantara yang berasal dari daerah Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan beberapa daerah lain di sekitar gunung Tambora. Dalam perancangannya menggunakan 5 tahapan teori Clipson. Lalu penulis melakukan percobaan , mempelajari makna dan simbol yang ada pada corak kain tenun Mbojo Bima , memperhatikan ciri khas nya dan juga mengolah kembali ke dalam bentuk batik tulis. Perancangan ini menghasilkan delapan desain dengan satu karya yang terealisasikan. Visualnya mengubah atau menggabungkan dua bentuk kain tradisi yaitu tenun dan batik yang dalam penggambarannya memiliki berbedaan yang signifikasn yaitu batik yang memiliki visual garis yang relatif luwes sedangkan tenun yang memiliki visual yang nampak kaku. Dengan melakukan uji coba beberapa gambar untuk membentuk sebuah corak tenun yang kaku ke motif batik yang penggambarannya tampak luwes, lalu juga memperhatikan segi peletakan motif dan pengulangan motif agar desain ini tampak bagus. Setelahnya di realisasikan dengan teknik batik tulis sesuai dengan ukuran gambar yang sudah dibuat.

Kata Kunci : Batik tulis , Tenun Bima , Motif