Manusia dan kebudayaan adalah satu hal yang tidak bisa dipisahkan karena di mana manusia itu menetap pasti manusia akan hidup sesuai dengan kebudayaan daerah yang ditinggalinya. Budaya remoh adalah salah satu budaya Madura berupa pesta perayaan seperti pernikahan, khitan, dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses komunikasi simbolik dalam tradisi remoh, makna-makna simbol yang digunakan serta faktor-faktor pendukung sehingga tradisi ini dapat bertahan hingga saat ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan 7 orang yang ikut dalam kelompok remoh dan masyarakat, observasi lapangan dan dokumentasi. Teori yang digunakan adalah teori interaksi simbolik, dan untuk memperkuat analisi maka peneliti menambahkan teori fungsional. Hasil penelitian menunjukkan adanya simbol verbal yang digunakan dalam acara pertemuan remoh di Madura. Simbol non verbal terlihat pada ekspresi wajah, posisi tubuh, penampilan fisik yang melambangkan karakter dan jati diri seorang Madura yang gagah dan Kuat. Selain itu, praktek komunikasi budaya dikalangan etnis Madura dalam budaya remoh berlangsung sangat baik. Namun seiring dengan perkembangan jaman, remoh telah mengalami perubahan makna dan fungsi. Yang dulunya sebagai wadah komunikasi bagi para tetuah beralih menjadi tempat perputaran ekonomi dan ajang gengsi semata. Pergeseran makna juga terjadi dalam simbol-simbol yang digunakan saat pelaksanaan walimah. Simbol-simbol yang digunakan oleh para anggota besifat materiil, seperti baju dan sarung yang dipakai, besaran dana yang disumbangkan, dan kendaraan yang digunakan saat menghadiri acara walimah. Baju dan sarung yang mahal, dana yang besar, dan mobil yang digunakan menunjukkan pada prestise dan gengsi sosial

Kata Kunci: Tradisi remoh, simbol, Komunikasi simbolik, Pergeseran makna