Penulis Utama : Yuwono Kartiko
NIM / NIP : T621602002
×

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kebijakan Ngawi hijau terhadap perilaku Kewirausahaan hijau UMKM, ketersediaan bahan baku kayu pengolahan kayu, merumuskan model pemberdayaan dalam meningkatkan perilaku kewirausahaan hijau bagi UMKM pengolahan kayu di Kabupaten Ngawi. Penelitian ini berjenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey. Tujuan penelitian ini berusaha menjelaskan kecenderungan, sikap atau opini dari suatu populasi tertentu melalui deskripsi atau penjelasan kuantitatif atau numerik. Tujuan digunakannya jenis penelitian survey ini untuk menjelaskan pengaruh kebijakan Ngawi Hijau terhadap perilaku kewirausahaan hijau UMKM kerajinan kayu di kabupaten Ngawi sekaligus hubungan antara perilaku kewirausahaan hijau dengan ketersediaan kayu. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Ngawi. Secara geografis, Kabupaten Ngawi terletak di wilayah barat provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Tengah. UMKM kelompok Industri Barang dari Kayu tersebar di beberapa kecamatan yang juga menjadi sentra produksi di Ngawi, antara lain, Kecamatan Karangjati, Kecamatan Bringin, Kecamatan Ngawi, Kecamatan Pitu, Kecamatan Kedunggalar. populasi penelitian ini seluruh UMKM Industri pengolahan kayu yang beroperasi di Kabupaten Ngawi. Dinas UMKM dan Koperasi Kabupaten Ngawi pada tahun 2019 mencatat perajin kayu yang memiliki ijin usaha berjumlah 186 unit. Seluruh perajin kayu ini akan menjadi sampel didalam penelitian. Analisis data penelitian ini menggunakan recursive path analysis yang memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel penelitian. Studi ini menerapkan metode path analysis dengan varian indirect only mediation. Dengan menggunakan metode sistem dalam kondisi dimana terdapat lebih dari satu variabel endogen karena konstruksi hubungan antar variabelnya yang kompleks, maka hasil estimasi model akan lebih dapat diandalkan dan lebih akurat. Pendekatan ini mengasumsikan tidak ada dampak langsung variabel eksogen (bebas) terhadap variabel endogen (terikat). Dalam hal ini, variabel eksogen hanya akan mempengaruhi variabel endogen melalui variabel mediasi. Pendekatan ini sangat sesuai dengan kebutuhan penelitian, yang berdasarkan kerangka teoretisnya, tidak mengandaikan adanya hubungan langsung antara variabel sasaran kebijakan, kemampuan kelompok UMKM, sumberdaya UMKM, insentif dan faktor keamanan terhadap ketersediaan sumberdaya kayu. Kelima variabel ini hanya akan mempenga-ruhi kondisi lingkungan hidup melalui penerapan praktek kewirausahaan hijau lewat implementasi kebijakan Ngawi Hijau. Hasil uji hipotesis pertama memperlihatkan bahwa sasaran kebijakan terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap perwujudan perilaku kewirausahaan hijau pada pelaku UMKM industri kayu di Ngawi yang nilai perolehan koefesien 0,201 dan signfikansi lebih kecil dari 0,05. Dari temuan tersebut membuktikan bahwa sasaran kebijakan publik yang jelas dan relevan merupakan prasyarat dalam pelaksanaan kebijakan yang efektif Berdasarkan perspektif top-down theory, sasaran kebijakan yang jelas akan memandu para pelaksana kebijakan. Kedua, sasaran kebijakan yang jelas membuat kelompok yang menjadi target kebijakan dapat memahami dan menerima, sehingga resistensi terhadap kebijakan menjadi lebih rendah. Secara deskriptif, cukup jelasnya sasaran kebijakan dibuktikan dengan nilai rata-rata empirik variabel yang lebih tinggi daripada nilai hipotetiknya. Ini menunjukkan pelaku UMKM yang menjadi responden penelitian merasa bahwa kebijakan Ngawi Hijau telah memiliki sasaran kebijakan yang jelas. Ketiga, memperlihatkan bahwa sumberdaya UMKM meliputi, sumberdaya finansial, SDM dan teknis memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan hijau pada pelaku UMKM industri kayu di Ngawi dengan nilai koefesien 0,216 dan signfikansi lebih kecil dari 0,05. Secara deskriptif, cukup memadainya kemampuan kelompok UMKM Industri Kayu Ngawi yang menjadi sampel penelitian tercermin dari kategorisasi responden, di mana 25 persen dari responden yang masuk ke dalam kategori tinggi dan 73 persen responden tergolong kedalam kelompok cukup. Keempat, memperlihatkan bahwa faktor insentif meliputi, moneter dan non moneter memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan hijau pada pelaku UMKM industri kayu di Ngawi dengan nilai koefesien 0,222 dan signfikansi lebih kecil dari 0,05. Secara deskriptif, dari keseluruhan responden diketahui, 29 persen masuk dalam kategori tinggi, 68 persen cukup, dan hanya 3 persen saja yang masuk dalam kategori rendah. Sejalan dengan itu, seluruh dimensi di dalam variabel INSEN masuk dalam kategori cukup. Ini memperlihatkan sikap pelaku UMKM yang merasa bahwa aspek moneter dan non-moneter cukup memadai untuk melaksanakan kebijakan Ngawi Hijau. Kelima, memperlihatkan bahwa faktor kemanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku kewirausahaan hijau pada pelaku UMKM industri kayu di Ngawi dengan nilai koefesien 0,172 dan signifikansi lebih kecil dari 0,05. Secara deskriptif, studi mendapati bahwa seluruh dimensi di dalam variabel keamanan masuk dalam kategori cukup. Ini dapat diartikan jika pelaku UMKM merasa bahwa aspek keamanan dalam mengimplementasikan kebijakan, serta stabilitas dan kondusivitas untuk melaksanakan kebijakan Ngawi Hijau cukup memadai. Keenam, memperlihatkan bahwa perilaku kewirausahaan hijau pelaku UMKM terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap ketersediaan sumberdaya kayu di Ngawi dengan nilai 0,687 dan signifikansi lebih kecil dari 0,05. Temuan studi ini membuktikan perilaku kewirausahaan hijau UMKM dapat meningkatkan ketersediaan sumberdaya kayu di Ngawi. Output yang ingin dicapai dari pelaksanaan kebijakan Ngawi Hijau adalah pemulihan kualitas lingkungan melalui upaya konservasi dan pemanfaatan sumberdaya yang pro environment.Dalam jangka panjang diharapkan kerusakan lingkungan dapat lebih dikendalikan. Capaian terhadap output kebijakan ini diyakini akan memberi outcome yang positif dalam bentuk lebih terjaminnya ketersediaan sumberdaya kayu bagi kegiatan industri. Sasaran kebijakan, kemampuan kelompok UMKM, sumberdaya UMKM, insentif, serta keamanan, berperan penting di dalam meningkatkan efektivitas kebijakan, sehingga dapat mendorong penguatan perilaku kewirausahaan hijau pada pelaku UMKM industri kayu di Kabupaten Ngawi. Perilaku kewirausahaan hijau pelaku UMKM memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ketersediaan sumberdaya kayu di Kabupaten Ngawi. Studi ini mendapati bahwa pelaku UMKM mengakui pentingnya upaya pelestarian lingkungan sebagai bagian dari kegiatan usaha. Pelaku usaha yang menjadi responden penelitian pada dasarnya telah mempunyai orientasi keberlanjutan dan transformasi lingkungan yang lebih didorong oleh kesadaran pelestarian dan pemanfaatan lingkungan yang berkelanjutan. Faktor kemampuan UMKM, sumberdaya UMKM, serta pemberian insentif memiliki kontribusi yang lebih besar terhadap penguatan perilaku kewirausahaan hijau pada pelaku UMKM industri kayu dibandingkan dengan dua variabel yang lainnya. Berbeda dengan model top-down, yang lebih menekankan peranan dari lembaga otoritas, model pemberdayaan penelitian ini membuktikan bahwa aspek-aspek yang berkaitan dengan pelaku UMKM memiliki peran penting untuk diperhatikan dalam mewujudkan pelaksanaan kebijakan Ngawi Hijau yang efektif. Karena secara relatif aspek-aspek yang berkaitan dengan UMKM memiliki peran yang lebih besar, maka model pemberdayaan kebijakan Ngawi Hijau harus dilandasi oleh tiga prinsip utama yang menekankan pendekatan bottom-up, yakni (i) community oriented, (ii) community based dan (iii) community managed. Upaya pemberdayaan komunitas melalui pelatihan, pendampingan, pemberian insentif bagi pelaku usaha dapat menjadi instrumen penguatan sumberdaya UMKM. Implementasi kebijakan Ngawi Hijau yang efektif, melalui kejelasan sasaran kebijakan, kemampuan dan sumberdaya UMKM, insentif dan aspek keamanan, akan mendorong penguatan praktek kewirausahaan hijau pada pelaku UMKM Industri Kayu di Kabupaten Ngawi.

×
Penulis Utama : Yuwono Kartiko
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : T621602002
Tahun : 2023
Judul : Pengaruh Implementasi Kebijakan Ngawi Hijau Terhadap Perilaku Kewirausahaan Hijau Pelaku UMKM Pengolahan Kayu di Kabupaten Ngawi
Edisi :
Imprint : Sekolah Pasca Sarjana - Pascasarjana - 2023
Program Studi : S-3 Penyuluhan Pembangunan (Bisnis dan UKM)
Kolasi :
Sumber : UNS
Kata Kunci : Kata Kunci : UMKM, Ngawi Hijau, Kayu, Kewirausahaan, Pemberdayaan
Jenis Dokumen : Disertasi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ir. Suwarto, M.Si
2. Dr. Ir. Kusnandar, M.Si
3. Dr. Sapja Anantanyu, S.P., M.Si
Penguji : 1. Dr. Heru Irianto, M.M
2. Dr. Ir. Eni Lestari, M.Si
3. Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M. Pd
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.